Intip! 7 Jenis Pengeluaran Kelas Menengah yang Tidak Menarik Bagi Kalangan Atas
HAIJOGJA.COM – Kamu harus tahu bahwa kalangan menengah itu cenderung memiliki pola belanja yang seimbang yaitu antara kebutuhan pokok dan gaya hidup.
Biasanya kalangan menengah tetap bisa menikmati hal-hal seperti makan di restoran atau liburan, tapi tetap menyisihkan uang untuk ditabung atau diinvestasikan.
Menurut CEO Pineapple Money, Zach Larsen, kelas menengah berada di persimpangan antara ingin hidup nyaman dan harus bijak secara finansial.
“Banyak dari mereka memprioritaskan punya rumah yang layak, kendaraan yang bisa diandalkan, dan pendidikan terbaik untuk anak. Dana pensiun dan asuransi juga tak luput dari perhatian,” ujarnya.
Sementara itu, Business Insider melaporkan bahwa kebanyakan orang dari kelas menengah akan memilih menabung jika mendapatkan pemasukan ekstra.
Berbeda dengan kelompok berpenghasilan rendah yang lebih fokus melunasi utang, dan kelompok kaya yang cenderung mengalokasikannya untuk investasi.
7 Jenis Pengeluaran Kelas Menengah yang Tidak Menarik Bagi Kalangan Atas
Berikut ini adalah 7 jenis pengeluaran khas kelas menengah yang jarang dilakukan oleh kalangan orang kaya, menurut laporan dari Yahoo Finance, dikutip dari CNBC:
1. Membeli Barang dengan Cicilan
Kelas menengah biasanya terbebani berbagai cicilan mulai dari rumah, mobil, hingga pinjaman pendidikan.
Berbeda dengan orang kaya yang memakai utang untuk membeli aset yang menghasilkan, seperti properti sewaan, kelas menengah justru malah sering berutang untuk membeli barang konsumtif.
“Kendaraan mahal, barang mewah, atau kebutuhan non-esensial sering kali dibeli dengan utang,” kata pakar keuangan Jacquesdu Toit.
2. Gadget dan Barang Trend
Kemudian jenis pengeluaran berikutnya dari kelas menengah yaitu gadget dan barang trend.
Keinginan untuk selalu tampil mengikuti zaman membuat kelas menengah kerap membeli gadget terbaru, pakaian bermerek (tapi bukan luxury), atau perabot modern.
“Kadang mereka terjebak keinginan untuk selalu mengikuti tren, meski harus berutang,” kata Whaley.
3. Biaya Pendidikan yang Besar
Kelas menengah menganggap pendidikan sebagai pintu menuju mobilitas sosial.
Investasi untuk sekolah swasta atau kuliah sering jadi prioritas.
Tetapi, Toit mengingatkan bahwa tidak semua jalur pendidikan menjamin masa depan cerah.
“Misalnya mengambil jurusan seni murni memang mengikuti passion, tapi belum tentu menjamin pendapatan stabil,” katanya.
4. Beli Rumah di Pinggiran Kota
Rumah masih menjadi impian dan prioritas utama bagi banyak keluarga kelas menengah.
Kelas menengah biasanya membeli rumah di daerah suburban demi mendapatkan ruang lebih luas dan lingkungan yang nyaman.
Sementara itu, orang kaya cenderung memiliki beberapa properti bernilai tinggi, dan kelompok berpenghasilan rendah lebih memilih menyewa.
5. Mobil Mewah dengan Cicilan Panjang
Mary Vallieu, seorang pelatih keuangan, menyebut banyak keluarga kelas menengah membeli mobil mahal, bahkan hingga miliaran dengan cicilan selama tujuh hingga delapan tahun.
Hal ini kontras dengan orang kaya yang membeli mobil secara tunai dan kelompok berpenghasilan rendah yang mengandalkan kendaraan bekas atau hibah.
6. Liburan dengan Paket Wisata
Jenis pengeluaran selanjutnya yaitu untuk liburan dengan paket wisata.
Alih-alih liburan mewah, kelas menengah lebih memilih paket wisata yang lebih terjangkau tapi tetap memberikan pengalaman menyenangkan.
Kegiatan seperti menonton konser, jalan-jalan, atau ikut tur murah meriah sering masuk dalam agenda pengeluaran rutinnya.
7. Alat Rumah Tangga Premium
Kelas menengah juga cenderung membeli versi “lebih baik” dari kebutuhan sehari-hari, seperti handphone kelas atas atau alat masak yang lebih canggih.
Menurut Jake Claver, kelas menengah tidak selalu membeli yang paling mahal, tapi tetap ingin fitur ekstra yang memberi rasa puas.
Walau kelas menengah bisa menikmati hidup yang nyaman, para pakar menyarankan agar pengeluaran untuk kelas menengah tetap diarahkan ke hal-hal yang mendukung kestabilan finansial jangka panjang.
Jacquesdu Toit menyebut bahwa membangun kekayaan bukan cuma soal penghasilan, tapi bagaimana mengatur belanja dengan bijak.
Investasi, pengelolaan keuangan otomatis, dan memulai usaha bisa jadi jalan untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Nah, itulah jenis pengeluaran yang membedakan antara kelas menengah dan kalangan atas.
Kamu termasuk yang mana?