HAIJOGJA.COM – Di tengah ramainya arus penumpang, Stasiun Yogyakarta tetap memancarkan keanggunan lewat arsitektur klasik yang dimilikinya.

Saat ini peran stasiun tidak hanya sebagai tempat naik-turun kereta, tetapi tapi juga menjadi simpul transportasi modern yang menghubungkan sejarah dengan masa depan mobilitas.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa upaya mempercantik stasiun tidak hanya berfokus pada fungsi modern sesuai kebutuhan penumpang, tetapi juga tetap menjaga nilai historis dan budaya khas Yogyakarta.

Transformasi Stasiun Yogyakarta

“Stasiun Yogyakarta kini identik dengan visual dan esetetikanya sehingga menjadi ruang publik yang mengundang interaksi lebih luas dari masyarakat, baik dari penumpang KA maupun dari masyarakat yang mampir atau singgah ke depan Stasiun Yogyakarta sekadar untuk mengabadikan gambar diri bersama stasiun ikonik ini,” ujar Feni dalam keterangan resmi, Senin (8/9/2025), dikutip dari Detik.

Ia menambahkan, stasiun ini merupakan salah satu pintu masuk utama bagi wisatawan yang datang dari berbagai kota.

Karena itu, kenyamanan menjadi prioritas utama agar kesan pertama tentang Kota Gudeg ini tetap melekat citra positif.

Selain melayani kereta jarak jauh, Stasiun Yogyakarta juga terkoneksi dengan kereta lokal, KRL Commuterline, hingga KA Bandara YIA.

Fasilitasnya juga semakin lengkap, mulai dari ruang tunggu, loket tiket, ATM, toilet, hingga layanan tambahan seperti penitipan barang, shower, serta akses lift dan eskalator.

Tak hanya itu, stasiun ini juga sering memberikan tampilan berbeda saat momen tertentu.

Contohnya saat Ramadan, nuansanya diperkaya dengan tema kubah masjid, sedangkan saat liburan sekolah diwarnai ikon karakter Jumbo yang ceria, dan pada HUT RI hadir dengan dekorasi merah putih.

“KAI Daop 6 memastikan bahwa Stasiun Yogyakarta tidak hanya menjadi ruang transit dan pintu masuk tapi juga turut membangun citra kota yang khas dengan nilai sejarah dan budaya serta menciptakan pengalaman perjalanan yang berkesan,” pungkas Feni.