HAIJOGJA.COM – Mulai 1 Oktober 2025, pemerintah resmi memberlakukan aplikasi All Indonesia sebagai sistem deklarasi kedatangan internasional yang terintegrasi.

Kebijakan ini dinilai menjadi langkah penting untuk menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Tanah Air.

Senior Regional Director Asia Tenggara Trip.com, Edmund Ong, menilai Indonesia adalah pasar utama pariwisata di kawasan ini.

Menurutnya, penerapan All Indonesia menjadi bukti nyata transformasi digital di sektor perjalanan.

Sebab, sebelumnya turis asing harus mengisi beberapa formulir manual saat tiba di bandara.

Transformasi Digital Pariwisata

“Kebijakan ini memudahkan sekali, dan dari perspektif pelaku industri, kami menilai merupakan salah satu langkah lanjutan yang tepat untuk memberikan solusi bagi semua traveler ataupun turis-turis yang datang,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Jumat (3/10/2025).

Ong juga menambahkan, dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa serta ambisi menjadikan pariwisata sebagai pendorong ekonomi, pencipta lapangan kerja, sekaligus sarana dialog antarbudaya, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus bertumbuh.

Apalagi, data Trip.Best Global Rankings 2025 menempatkan Bali di posisi ke-10 dan Jakarta di urutan ke-41 dari 100 destinasi terbaik dunia.

Sebanyak 35 hotel, restoran, dan atraksi wisata Indonesia pun masuk daftar unggulan.

Permintaan wisata juga menunjukkan tren positif.

Pada lima bulan pertama 2025, tercatat 5,63 juta turis asing berkunjung ke Indonesia, sementara 3,84 juta warga Indonesia bepergian ke luar negeri.

Pemerintah sendiri menargetkan 1,08 miliar perjalanan domestik dan 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini, dengan proyeksi kontribusi sektor pariwisata mencapai Rp1.269,8 triliun atau sekitar 5,5% PDB, serta mendukung hampir 14 juta lapangan kerja.

Melihat peluang tersebut, Trip.com membidik pertumbuhan agresif hingga double digit di Indonesia pada akhir tahun ini.

General Manager Trip.com Indonesia, Krishna Arya, mengatakan lini bisnis hotel dan penerbangan mencatat kinerja lebih baik dibanding tahun lalu.

Untuk mendukung ekspansi, Trip.com membuka kantor baru di Tangerang Selatan sebagai hub strategis kedua setelah Bali, sekaligus memperkuat tim dengan merekrut lebih banyak talenta lokal.

Di sisi lain, Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno, mengakui aplikasi All Indonesia memudahkan wisatawan dalam pengisian deklarasi dan memperlancar arus kedatangan.

Namun, menurutnya, kebijakan visa waiver justru akan lebih efektif dalam menarik wisatawan asing, karena saat ini turis tetap harus mengurus visa on arrival (VoA).

Adapun aplikasi All Indonesia dapat diakses melalui web (allindonesia.imigrasi.go.id) maupun aplikasi mobile di Playstore dan App Store.

Formulir bisa diisi sejak tiga hari sebelum kedatangan, mencakup layanan imigrasi, kepabeanan, kesehatan, hingga karantina.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan pentingnya memberikan kesan pertama yang baik sejak wisatawan tiba di bandara atau pelabuhan.

“Seringkali first impression juga menjadi last impression. Oleh karena itu jika kita ingin orang-orang dari negara lain memiliki impresi yang positif dan kembali ke Indonesia, kita harus dapat memberikan impresi positif itu sejak awal,” ujarnya.