HAIJOGJA.COM – Kadin DIY berkolaborasi dengan Yayasan Pijar dan Asian Institute of Technology (AIT) Thailand menyelenggarakan pelatihan smart sanitation untuk para operator dari berbagai instansi di DIY, bertempat di DLHK DIY pada 15 Juli 2025.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan sistem sanitasi cerdas yang berkelanjutan di daerah tersebut.

Saat ini, lima fasilitas smart sanitation telah dibangun di lokasi strategis seperti SMA Negeri 1 Yogyakarta, Rusunawa Bener, DLHK DIY, Taman Pintar, dan Teras Malioboro.

Fasilitas-fasilitas ini diharapkan bisa menjadi contoh untuk diterapkan di daerah lain sebagai solusi sanitasi jangka panjang.

Rahadi Saptata Abra dari Kadin DIY menyampaikan bahwa program ini akan diperluas ke 15 titik di tahun 2025 dan ditargetkan selesai pada Oktober.

“Program ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi lima lokasi yang sudah selesai, dan tahap kedua menyasar sepuluh lokasi tambahan,” ujarnya, dikutip dari Kr Jogja.

Program Berdampak Signifikan

Sistem ini tak hanya mengolah limbah menjadi air bersih untuk kebutuhan non-konsumsi, tetapi juga disertai pelatihan praktik dan pendampingan satu tahun bagi para operator.

Sementara itu, Gede Janaka Narayana dari Yayasan Pijar menilai program ini memberi dampak signifikan terhadap kelestarian lingkungan.

Ia menyebut bahwa teknologi ini telah berhasil digunakan di negara seperti Bangladesh dan berpotensi menjadi solusi atas tantangan sanitasi dan air bersih di DIY.

“Teknologi ini sudah diterapkan di sejumlah negara seperti Bangladesh yang mengalami krisis air. Harapannya, sistem ini juga mampu menjawab persoalan serupa di DIY,” pungkas Gede.