HAIJOGJA.COM – Lurah Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Sarjoko, menyatakan bahwa perusakan nisan makam tidak hanya ditemukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngentak, tetapi juga terjadi di TPU Ironayan yang berjarak sekitar 3,3 kilometer.

“Tapi, untuk perusakan makam di Ironayan itu hanya ada satu dan itu ada di nisan makam yang terbuat dari kayu,” katanya saat dijumpai di TPU Ngentak, Senin (19/5/2025), dikutip dari Tribun News.

Menurutnya, perusakan di Ironayan hanya menimpa satu nisan dari kayu.

Kerusakan itu baru diketahui pada hari Senin (19/5/2025), meskipun diduga telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

Ia menjelaskan, kondisi nisan kayu yang dirusak di Ironayan tampak sudah agak lama, berbeda dengan kerusakan di TPU Ngentak yang terlihat masih baru.

Sarjoko menyebut, belum bisa dipastikan apakah pelaku di kedua tempat adalah orang yang sama.

Namun dari kondisi nisan yang rusak, diduga perusakan dilakukan tanpa alat tajam, hanya menggunakan tangan.

Sebagai langkah lanjut, pihak kelurahan akan berkoordinasi dengan keluarga pemilik makam serta pengurus pemakaman untuk membahas perbaikan.

Ia menegaskan bahwa hal tersebut adalah bentuk tanggung jawab pengurus makam dan wujud toleransi antarumat beragama.

Sementara itu, Panewu Banguntapan, I Nyoman Gunarsa, menambahkan bahwa koordinasi akan dilakukan bersama Polsek, Koramil, dan pihak terkait untuk menjaga situasi tetap kondusif serta mencegah kejadian serupa.

Dari pihak kepolisian, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyatakan pihaknya akan mengecek langsung ke lokasi dan memastikan kebenaran informasi dari masyarakat mengenai perusakan di Ironayan.