Pertamina Minta SPBU Gedongtengen Dimodernisasi Usai Ledakan, Warga Tetap Menolak Operasional
HAIJOGJA.COM – Pertamina minta SPBU Gedongtengen dimodernisasi usai ledakan yang terjadi pada Mei lalu sebagai upaya untuk meningkatkan standar keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Taufiq Kurniawan selaku Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mengungkapkan bahwa SPBU Gedongtengen masih menggunakan sistem lama.
Oleh karena itu, Pertamina meminta agar SPBU tersebut melakukan modernisasi fasilitas agar bisa kembali beroperasi setelah dua insiden ledakan yang terjadi pada Mei lalu.
Dikutip dari Kompas, menurut Taufiq, salah satu langkah penting untuk mengaktifkan kembali SPBU 44.552.14 Gedongtengen adalah dengan melakukan peningkatan teknologi pada perangkat pengisian BBM.
Ia menegaskan bahwa proses ini tidak memerlukan penggantian pompa, melainkan perbaikan sistem secara keseluruhan, termasuk tangki dan pendorong bahan bakar.
Ia menjelaskan bahwa perbaikan tersebut bertujuan untuk memastikan fasilitas SPBU memenuhi standar keamanan guna mencegah insiden serupa di masa depan.
Pertamina sendiri menjamin bahwa SPBU bersedia mengikuti prosedur peningkatan fasilitas yang telah ditetapkan.
Meski demikian, penolakan terhadap pengoperasian SPBU Gedongtengen tetap muncul dari warga sekitar.
Sejumlah warga RW 09 Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, memasang spanduk bernada penolakan di tembok yang bersebelahan langsung dengan lokasi SPBU. Spanduk oranye tersebut menyatakan sikap tegas warga yang menolak operasional SPBU tersebut.