HAIJOGJA.COM – Prof. Wisnu Nurcahyo, Guru Besar Departemen Parasitologi FKH UGM, mengungkapkan bahwa puluhan tahun meneliti orangutan telah memberinya banyak pelajaran berharga, bukan hanya soal konservasi satwa liar, tetapi juga tentang kesehatan manusia.

Ia menjelaskan, orangutan memiliki kemampuan alami untuk mencari tanaman atau buah tertentu di hutan yang bisa membantu menyembuhkan penyakit.

“Obat-obatan tersebut berasal dari alam dan dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan gejala sakit. Jika diterapkan ke masyarakat, hal ini relevan karena masyarakat di sekitar habitat orangutan juga banyak yang mengonsumsi obat-obatan herbal, belajar dari keahlian orangutan tersebut. Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan,” jelas Wisnu, dikutip dari RRI.

Selain memanfaatkan tanaman obat, Wisnu percaya bahwa gaya hidup orangutan memberikan inspirasi bagi manusia.

Orangutan bergerak sekitar 5 km2 setiap hari.

Mereka selalu tampak sehat dan bugar setelah melakukan aktivitas dan makan makanan alami tanpa pengawet dan bahan kimia.

“Mirip jika manusia selalu aktif berolahraga setiap hari dan menjaga pola makan dengan makanan sehat, tubuh akan menjadi lebih sehat dan kuat,” ujarnya.

Orangutan Jadi Guru Alam

Meski begitu, Wisnu mengakui penelitian tentang orangutan di Indonesia masih sangat terbatas.

Salah satu alasannya, riset ini tidak menghasilkan produk instan yang bisa dijual.

Namun, menurutnya, penelitian ini justru penting untuk menjaga orangutan sebagai bagian dari kekayaan hayati bangsa.

“Orangutan harus dijaga kelestariannya dengan menjaga habitatnya, tidak memperjualbelikan, dan tidak mengeksploitasi untuk hiburan. Pola kehidupan satwa liar ini justru banyak dipelajari ilmuwan di Eropa dan Amerika yang meniru gaya hidup ‘back to nature’ bahwa hidup sehat, bebas polusi, makan makanan alami, dan memanfaatkan tanaman obat herbal untuk pengobatan,” ujarnya.