Guru Honorer Madrasah Keluhkan Sulit Jadi PPPK, BKN: Masih Kami Bahas
HAIJOGJA.COM – Ratusan guru honorer turun ke jalan di Jakarta menuntut kejelasan status agar diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Menanggapi hal itu, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan masih mengkaji aspirasi para tenaga pendidik tersebut.
“Kami sedang pelajari,” kata Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh saat dihubungi, Jumat (31/10/2025), dikutip dari Detik.
Guru Honorer Madrasah Keluhkan Sulit Jadi PPPK
Salah satu guru honorer, Dewi (55), yang sudah dua dekade mengajar di sebuah madrasah swasta di Magetan, Jawa Timur, turut menyuarakan harapannya.
Ia bersama sejumlah guru lainnya menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (30/10).
“Kami adalah guru swasta Kemenag yang sudah mengabdi lebih dari 20 tahun,” ujar Dewi saat ditemui di lokasi demonstrasi.
Dewi berharap pemerintah memberi kesempatan bagi guru-guru honorer di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menjadi ASN maupun PPPK.
Ia menilai, proses pengangkatan guru honorer di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lebih mudah dibandingkan Kemenag.
“Tuntutan kami pertama, kalau bisa dari swasta diangkat jadi PNS atau PPPK. Sebab, untuk Kementerian Pendidikan bisa, kenapa Kemenag sulit?” ujarnya.
Selain itu, Dewi juga menyoroti keterlambatan pencairan tunjangan sertifikasi inpassing di Jawa Timur. Ia mengaku belum menerima pembayaran selama tiga bulan sejak 2018.
“Sudah pemberkasan berkali-kali tapi belum cair. Katanya mau dicairkan, tapi pemberkasannya diulang terus,” keluhnya.

 
											 
								 
									 
									 
									 
									 
									