Aksi Klitih Masih Marak Terjadi di Jogja, Ini Desakan JPW!
HAIJOGJA.COM – Jogja Police Watch (JPW) mencatat bahwa aksi kejahatan jalanan atau klitih masih kerap terjadi sepanjang periode Januari hingga Juli 2025.
Pihak kepolisian dan orang tua diminta lebih waspada dalam mencegah kenakalan remaja yang makin meresahkan ini.
Baharuddin Kamba, Kepala Divisi Humas JPW, menyampaikan bahwa meskipun sejumlah kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah daerah, seperti larangan keluar malam bagi remaja, namun upaya tersebut belum efektif dalam mengurangi aksi kriminalitas di jalanan.
“Namun kebijakan tersebut tak berbanding lurus guna menekan aksi kejahatan jalanan,” ujarnya, Rabu (16/7/2025), dilansir dari Harian Jogja.
Pentingnya Patroli Rutin
Beberapa kasus yang tercatat antara lain terjadi di Kulonprogo, Bantul, Sleman, dan Kota Jogja.
Di antaranya, insiden kekerasan di Jalan Tayuban, Panjatan (Januari), Dusun Ngijo di Sewon (Januari), hingga kasus terbaru di Jalan Piyungan-Prambanan, Bantul pada Juli yang menyebabkan korban mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam.
“Aksi kejahatan jalanan juga terjadi di Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Dalam peristiwa ini tersebut, dua orang menjadi korban sabetan gesper atau ikat pinggang,” ujarnya.
Baharuddin menekankan pentingnya patroli rutin polisi, khususnya di jam rawan dan lokasi-lokasi yang sering terjadi klitih.
Ia juga mengimbau agar para pelaku yang masih buron segera ditangkap untuk menjaga keamanan warga.
Tak kalah penting, peran orang tua diminta untuk lebih ketat mengawasi anak-anak mereka agar tidak keluar malam tanpa keperluan penting, demi mencegah mereka menjadi korban maupun pelaku.