HAIJOGJA.COM – Belakangan ini, sebuah kasus pelecehan seksual di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, viral di media sosial.

Kejadian ini melibatkan seorang kakek yang diduga memukul bagian belakang tubuh korban, seorang perempuan yang sedang bersepeda.

Menurut unggahan yang beredar di Instagram, keluarga korban berharap agar kasus ini diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, mengingat pelaku diduga telah melakukan tindakan serupa sebelumnya, meskipun korban tidak melaporkannya ke pihak berwajib.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, membenarkan informasi tersebut.

Ia menjelaskan bahwa pelaku berinisial G, seorang tetangga korban, melakukan tindakan tersebut pada Sabtu (5/7/2025) usai waktu magrib.

Pelaku memukul punggung korban dan kemudian bertanya tentang identitasnya.

“Kasus itu berlangsung pada Sabtu (5/7/2025) selepas magrib. Saat itu ditabok di bagian belakang tubuh korban dan ditanya namanya oleh pelaku,” bebernya kepada awak media, Rabu (9/7/2025), dikutip dari Tribun News.

Rencana Akan Mediasi

Mendengar kejadian tersebut, ibu korban segera melapor ke Unit PPA Polres Bantul dan berharap kasus ini bisa segera diselidiki.

Menurut Jeffry, pihak keluarga dan lingkungan sekitar telah melaporkan kejadian tersebut, dan rencananya akan dilakukan mediasi, mengingat kasus ini hanya melibatkan pemukulan pada bagian belakang tubuh korban.

Proses hukum ini memang memerlukan waktu, namun ibu korban menginginkan penyelidikan lebih cepat.

Berikan Dukungan Keluarga Korban

Sementara itu, suami korban masih menunggu kelanjutan rencana mediasi yang akan dilakukan oleh tokoh masyarakat setempat pada pertengahan Juli.

Polres Bantul sendiri sedang berupaya untuk mengusut kasus ini dan memberikan dukungan bagi keluarga korban.

Pihak kepolisian juga akan melakukan asesmen terhadap korban untuk mengetahui apakah ia mengalami trauma, serta memberikan pendampingan psikologis jika diperlukan.

“Kami belum ketemu dengan korban. Kami belum tahu apakah korban merasa trauma atau tidak, karena itu membutuhkan asesmen. Rencananya kami akan ketemu dengan korban dulu untuk memberikan pendampingan psikis apabila dibutuhkan,” tutup Jeffry.