HAIJOGJA.COM -Kulon Progo kembangkan pasar tradisional dengan pendekatan baru yang lebih menarik dan modern melalui penerapan konsep tematik di sejumlah pasar.

Dinas Perdagangan Kulon Progo merancang pembenahan pasar tradisional dengan menerapkan konsep tematik guna meningkatkan daya tarik pengunjung.

Rencana ini diawali dengan empat pasar, yakni Pasar Wates dan Pasar Bendungan di wilayah Wates, Pasar Sentolo di Sentolo, serta Pasar Kranggan di Galur.

Dilansir dari Tribun News, menurut Plt Kepala Disdag Kulon Progo, Riyadi Sunarta, setiap pasar akan memiliki tema unik yang disesuaikan dengan karakter lokal.

Contohnya, Pasar Sentolo akan dijadikan Rest Area karena lokasinya strategis di tepi jalan nasional, sementara Pasar Wates dan Bendungan dirancang sebagai pusat kuliner di lantai dua dengan aktivitas hingga malam hari.

Selain pengembangan tematik, Disdag juga akan melakukan kajian mendalam untuk memastikan kesesuaian konsep dengan kondisi lingkungan masing-masing pasar.

Pelaksanaan program ini ditargetkan mulai tahun 2026. Sebagai bagian dari modernisasi, Disdag telah meluncurkan sistem transaksi digital bernama “Gitarku”, yang memungkinkan pembeli dan pedagang melakukan pembayaran secara non tunai, termasuk untuk retribusi.

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menegaskan pentingnya adaptasi pedagang terhadap perkembangan teknologi demi menjaga vitalitas pasar tradisional.