HAIJOGJA.COM – Pemkot Yogya lanjutkan bedah rumah sebagai upaya perbaikan tempat tinggal warga yang tidak layak huni.

Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggulirkan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Kali ini, tiga rumah yang berada di wilayah Sapen (Demangan, Gondokusuman), Cokrodiningratan (Jetis), dan Karanganyar (Brontokusuman, Mergangsan) menjadi sasaran renovasi.

Ketiga rumah tersebut berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dengan bagian atap, kamar mandi, dan dapur nyaris ambruk serta lingkungan yang kumuh dan bau.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memimpin langsung kegiatan bedah rumah ini.

Dilansir dari Warta Jogja Kota, ia menjelaskan bahwa program ini bisa berjalan berkat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, lembaga kelurahan (LPMK), dan pihak swasta melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (TSLP).

Bantuan dana berasal dari Bank BPD DIY sebesar Rp20 juta untuk rumah Sulastri dan Slamet Widodo, sementara PDAM Tirtamarta menyumbang jumlah serupa untuk rumah Yulianti.

Hasto juga turut menyumbang 20 sak semen untuk masing-masing rumah.

Ia menegaskan bahwa dalam lima tahun masa jabatannya bersama Wakil Wali Kota Wawan Harmawan, mereka berkomitmen untuk menuntaskan masalah RTLH di seluruh Kota Yogyakarta.

Selain sebagai bentuk perhatian sosial, program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Rumah yang kumuh, menurutnya, berisiko menjadi sumber penyakit.

Ia mengajak semua pihak untuk turut serta dalam menyelesaikan masalah RTLH karena tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata.

Hasto juga mengingatkan penerima bantuan agar menjaga dan merawat rumah mereka pasca renovasi, serta tidak menjual atau mengontrakkannya.

Penerima bantuan seperti Sulastri dan Yulianti menyambut baik program ini.

Mereka mengaku sangat bersyukur karena akhirnya bisa tinggal di rumah yang lebih layak, aman, dan nyaman setelah sekian lama mengalami kerusakan parah.