HAIJOGJA.COM – SPMB khusus Umbulharjo dibuka sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap ketimpangan akses pendidikan di wilayah tersebut.

Pemerintah Kota Yogyakarta resmi membuka Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMP melalui jalur domisili daerah, khususnya untuk wilayah Kemantren Umbulharjo.

Dikutip dari Warta Jogja Kota, jalur ini diperuntukkan bagi warga Umbulharjo yang ingin mendaftar ke SMP Negeri 10 Yogyakarta, satu-satunya SMP negeri di wilayah tersebut, mengacu pada luas wilayah dan tingginya jumlah siswa di kawasan ini.

Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, menyatakan bahwa tahap khusus ini merupakan bentuk respons atas aspirasi masyarakat Umbulharjo.

Wilayah tersebut mencakup hampir sepertiga luas Kota Yogyakarta, namun hanya memiliki satu sekolah negeri tingkat SMP.

Karena itu, 20 persen awal dari kuota domisili daerah di SMPN 10 dialokasikan khusus bagi warga Umbulharjo.

Total kuota jalur domisili daerah di SMPN 10 adalah 40 persen, dengan 91 daya tampung.

Dari jumlah itu, separuh diperuntukkan untuk seleksi tahap khusus Umbulharjo, sementara sisanya untuk 14 kemantren lainnya.

Proses seleksi dimulai pada 18–23 Juni 2025, dengan tahapan pengajuan akun mandiri di laman https://yogya.spmb.id, pengumpulan dan verifikasi berkas di SMPN 10, serta aktivasi token hingga 24 Juni.

Hasil seleksi diumumkan pada 25 Juni 2025 berdasarkan nilai ASPD dan rapor kelas 4–6 semester 1.

SPMB tahun ini tetap mengedepankan prinsip pemerataan akses pendidikan serta afirmasi bagi masyarakat kurang mampu dan penyandang disabilitas.

Secara keseluruhan, terdapat delapan jalur penerimaan dengan kuota berbeda, di antaranya jalur radius (10%), domisili daerah (40%), afirmasi sosial dan disabilitas, prestasi, hingga mutasi.

Sementara itu, Kabid PTK Data dan Sistem Informasi Disdikpora, Mannarima, menegaskan bahwa Umbulharjo memiliki jumlah siswa tertinggi namun hanya satu SMP negeri.

Oleh karena itu, warga Umbulharjo kesulitan bersaing di jalur radius karena jarak ke sekolah lain cukup jauh. Maka disediakan kuota khusus agar ada pemerataan dan akses yang lebih adil.

Ia juga mengingatkan bahwa seleksi jalur radius dan tahap khusus Umbulharjo berlangsung bersamaan.

Warga harus memilih sesuai peluang masing-masing, apakah melalui radius atau tahap khusus sesuai domisili.