Okupansi Hotel DIY Saat Libur Hari Raya Waisak 2025 Turun Dibanding Tahun Lalu, PHRI Soroti Penurunan Daya Beli
HAIJOGJA.COM – Libur Hari Raya Waisak 2025 belum mampu memulihkan sepenuhnya performa sektor perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Meski tingkat hunian hotel selama periode 9–12 Mei 2025 mencapai rata-rata 75 persen, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyebutkan hanya wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang berhasil menembus okupansi hingga 90 persen.
Namun, secara keseluruhan DIY hanya mencatatkan rata-rata hunian 75 persen.
“Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman bisa mencapai okupansi hingga 90 persen, tetapi secara keseluruhan DIY rata-rata hanya 75 persen,” kata Deddy, dikutip dari Tribun News.
Deddy menambahkan bahwa sebagian besar tamu hotel berasal dari rombongan keluarga dari berbagai daerah di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten, serta beberapa dari luar Jawa seperti Lampung.
Meskipun ada tren positif selama liburan Waisak, Deddy mengakui bahwa jumlah wisatawan masih lebih sedikit dibandingkan Waisak tahun 2024, dengan estimasi penurunan sekitar 10–20 persen.
Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi yang belum stabil.
Deddy menyebut bahwa libur Waisak tetap memberikan dampak positif sebagai momen kebangkitan, meski belum cukup untuk menutup kerugian yang dialami industri perhotelan sejak awal tahun.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran terhadap minimnya kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) akibat pemangkasan anggaran pemerintah.
Ia menegaskan bahwa pembatasan tersebut berdampak signifikan terhadap bisnis perhotelan, mendorong pelaku industri untuk melakukan efisiensi, baik dalam operasional maupun tenaga kerja.
Dengan kondisi yang masih belum stabil, para pelaku sektor perhotelan berharap adanya kejelasan ekonomi dan peningkatan mobilitas wisatawan pada masa liburan mendatang guna mendorong pemulihan sektor pariwisata di DIY.