Naik Andong di Jogja Kini Bisa Bayar Pakai QRIS, Bukti Harmoni Budaya dan Teknologi
HAIJOGJA.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY resmi meluncurkan QRIS Andong Wisata sekaligus menggelar sosialisasi sistem pembayaran digital bersama Bank BPD DIY dan Koperasi Jasa Andong Wisata Yogyakarta di kantor BI DIY, Rabu (5/11/2025).
Menurut Sri Darmadi Sudibyo, Kepala BI DIY, kehadiran QRIS ini diharapkan dapat membantu kusir andong melayani wisatawan yang sekarang lebih sering bertransaksi secara non-tunai.
Naik Andong di Jogja Kini Bisa Bayar Pakai QRIS
Wisatawan yang tidak membawa uang tunai tetap dapat menikmati naik andong tanpa kesulitan.
“Harapan kami dengan pendekatan semacam ToT kepada kusir muda akan menularkan ke kusir-kusir lain, dan tertarik menggunakan QRIS,” ucapnya, dikutip dari Harian Jogja.
Ia menambahkan, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya BI DIY untuk mendukung terwujudnya Yogyakarta sebagai Smart City.
Dari 300-an kusir andong, sekitar empat puluh sudah mulai menggunakan QRIS saat ini.
Untuk memastikan bahwa kusir muda dapat berbagi pengetahuan ini dengan rekan-rekannya, BI DIY akan terus melakukan pelatihan.
Sri percaya bahwa digitalisasi transaksi sangat penting karena pembayaran tunai masih menimbulkan beberapa risiko, seperti kemungkinan menerima uang palsu, kesulitan memberikan uang kembalian, dan transaksi yang tidak tercatat.
“Ini akan menjadi credit profile, misalnya perlu tambahan modal, dengan adanya catatan transaksi akan memudahkan mendapat kredit,” jelasnya.
Program Digitalisasi Andong Wisata
Sementara itu, Kadri Renggono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, menyatakan bahwa program digitalisasi andong wisata ini adalah hasil kerja sama berbagai lembaga, termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan lembaga keuangan lokal.
Dia menegaskan bahwa inisiatif ini mencakup pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat selain kemajuan teknologi.
“Melalui kerja sama ini, digitalisasi tidak hanya berorientasi pada kemajuan teknologi, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya,” ujarnya.
Ia mengharapkan dampak ekonomi nyata dari digitalisasi ini, yang akan mempercepat perjalanan wisatawan, dan memperkuat reputasi Yogyakarta sebagai kota pintar.
Ke depan, program ini juga akan memberikan pelatihan tentang literasi digital, pengelolaan keuangan, dan promosi wisata berbasis teknologi.
“Dengan dukungan penguatan transaksi QRIS, diharapkan andong wisata Yogyakarta menjadi contoh sukses integrasi budaya dan digitalisasi di tingkat nasional,” tambahnya.
Sebaliknya, Santoso Rohmad, Direktur Utama Bank BPD DIY, menyatakan bahwa untuk membuat semua kusir andong dan komunitas wisata menikmati manfaat digitalisasi, mereka akan terus memberikan pendidikan.
Santoso menyatakan bahwa BPD DIY siap mendukung visi Gubernur DIY untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui peningkatan akses digital di sektor wisata dan turunannya.
“Salah satu visi misi Pak Gubernur adalah bagaimana akses digital bisa dimanfaatkan, termasuk untuk wisata dan sektor turunannya yang menggerakkan ekonomi DIY,” ujarnya.
