HAIJOGJA.COM – Sejumlah pengendara motor di Kota Tasikmalaya sempat dibuat panik setelah mesin kendaraannya tiba-tiba mati tak lama usai mengisi bahan bakar di SPBU 3446109, Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan Padayungan.

Belakangan diketahui, pertalite yang dijual di SPBU tersebut ternyata tercampur air.

Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (1/11/2025) dan langsung memicu keluhan dari para pengguna.

“Hari Sabtu ada sekitar 5 sepeda motor yang komplain. Kami langsung layani, kami tanggung biaya perbaikannya dan kami ganti BBM dengan pertamax. Saat itu juga langsung kami hentikan penjualan,” kata salah seorang petugas SPBU, Senin (3/11/2025), dikutip dari Detik.

Beberapa pengendara yang sempat mengisi di sana mengaku motornya tersendat hingga akhirnya mati total.

Saat dilakukan uji sederhana dengan menuangkan pertalite ke dalam botol plastik, terlihat jelas bahan bakar tersebut mengandung air.

BBM Tercampur Air di Tasikmalaya

Pada Senin siang, tim gabungan yang terdiri dari Pertamina, Polres Tasikmalaya Kota, dan Pemerintah Kota Tasikmalaya turun langsung ke lokasi untuk memeriksa laporan warga.

Hasilnya, dugaan masyarakat terbukti benar.

“Kami bersama dengan Polres Kota Tasikmalaya, kemudian dari Metrologi, melakukan pengecekan terkait dengan kejadian atau laporan dari masyarakat adanya kandungan air di SPBU ini, dimana berdasarkan hasil pengecekan kita bersama, bahwa terdapat kandungan air di BBM jenis pertalite,” kata Faishal Fath, Sales Branch Manager Wilayah Tasikmalaya.

Dari hasil uji menggunakan gelas takar, petugas menemukan endapan air di tiga sampel berbeda dengan tingkat kontaminasi mencapai lebih dari 10 persen.

Namun, hasil pemeriksaan di dispenser pengisian mobil menunjukkan kondisi normal.

“Kami dari Pertamina memohon maaf. Kepada masyarakat yang memang terlanjur mengisi di SPBU ini, dan didapati campuran air, mohon untuk dapat langsung ke SPBU untuk melaporkan dan akan kita ganti biaya perbaikan yang memang keluar akibat dari kontaminasi tersebut,” ujar Faishal.

Sebagai tindak lanjut, Pertamina menutup sementara operasional SPBU Padayungan dan membuka posko pengaduan bagi konsumen.

Langkah ini diambil agar semua kendaraan terdampak mendapatkan kompensasi, sekaligus mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tidak Ada Unsur Kesengajaan

Dari pemeriksaan awal, tim memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden ini.

Faishal menjelaskan, air diduga masuk ke tangki pendam akibat gangguan teknis yang diperparah oleh hujan deras.

“Untuk penyebabnya ini tidak ada unsur kesengajaan. Karena pada hari Sabtu kemarin terjadi hujan yang cukup deras, yang kemudian di SPBU ini terdapat malfungsi pada bagian penyimpanan atau tangki pendamnya, yang saat ini sedang dilakukan perbaikan,” katanya.

Yang menarik, kontaminasi hanya ditemukan pada dispenser untuk sepeda motor, sementara dispenser mobil tetap normal, meski keduanya mengambil bahan bakar dari tangki yang sama.

“Itu kemungkinan akibat adanya perbedaan instalasi pipa, dimana instalasi dispenser untuk sepeda motor dan mobil terdapat perbedaan level kedalaman,” kata Faishal.

Seorang teknisi SPBU membenarkan bahwa beberapa bulan lalu sempat dilakukan perbaikan pada instalasi tangki.

“Beberapa bulan lalu memang ada perbaikan. Namanya endapan air di tangki pendam itu selalu ada, jadi kedalaman penyedotan itu tidak sampai dasar. Di dalam tangki pendam itu pasti ada stok mati,” katanya.

Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Tasikmalaya, Yana Mulyana, yang ikut memantau di lokasi, juga membenarkan hasil temuan tersebut.

“Ya seperti tadi kita saksikan bersama, memang ada kontaminasi air,” kata Yana.