HAIJOGJA.COM – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bersama Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berkolaborasi menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa Pelatihan Literasi Digital bertema “Pencegahan Cyberbullying dan Kejahatan Siber bagi Generasi Muda”.

Acara yang berlangsung pada Jumat, 12 September 2025, ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman, di antaranya Dr. Putri Taqwa Prasetyaningrum, S.T., M.T., MCE., MCF. dari UMBY, serta Prof. Dr. Ir. Imam Riadi, M.Kom., Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H., dan Bambang Robiin, S.T., M.T. dari UAD.

Dalam penyampaiannya, Prof. Imam Riadi menekankan bahwa kemajuan teknologi informasi memang membawa banyak manfaat, terutama di bidang pendidikan.

Generasi Muda Wajib Melek Digital

Namun, di sisi lain, dunia digital juga menghadirkan tantangan baru berupa ancaman siber seperti peretasan, pencurian data, hingga penyebaran konten negatif.

“Literasi digital bukan hanya penting untuk melindungi data pribadi, tetapi juga menjadi bekal agar siswa mampu mengenali dan menghindari bahaya di dunia maya, termasuk judi online yang kini marak di kalangan remaja,” ujar Prof. Imam Riadi, dalam keterangannya, Senin (6/9/2025), dikutip dari Suara Merdeka.

Sementara itu, Bambang Robiin selaku panitia pelaksana menambahkan, pelatihan ini membahas berbagai bentuk kejahatan digital seperti phishing, cyberbullying, penipuan daring, dan penyalahgunaan data pribadi.

Peserta juga diajak memahami etika bermedia sosial, serta aturan dalam UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Tak hanya itu, mereka juga diberikan wawasan mengenai dampak serius judi online terhadap mental, sosial, dan keuangan.

Berbeda dari pelatihan pada umumnya, kegiatan ini dikemas dengan metode interaktif seperti gamifikasi dan simulasi Virtual Reality (VR) agar peserta bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan aplikatif.

Dalam pesannya, Dr. Putri Taqwa Prasetyaningrum mengingatkan pentingnya menjaga keamanan diri di dunia digital.

“Gunakan kata sandi yang kuat, aktifkan autentikasi dua faktor, jangan sembarangan membagikan data pribadi, serta pegang teguh prinsip ‘Saring sebelum Sharing’ dalam bermedia sosial,” pesan Putri Taqwa Prasetyaningrum.

Sementara itu, Prof. Fithriatus Shalihah berharap pelatihan ini bisa menumbuhkan kesadaran digital di kalangan pelajar.

“Kami ingin melahirkan generasi yang cerdas, kritis, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi,” tegasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan ajakan untuk terus menyebarkan semangat literasi digital melalui kampanye tagar #BijakBermedsos dan #CyberSafe.