Wisata Budaya Cepuri Parangkusumo Memiliki Daya Tarik Tersendiri Bagi Peziarah, Cek Jam Buka dan Tiket Masuknya
HAIJOGJA.COM – Pesona Pantai Parangkusumo tak hanya terletak pada hamparan pasir, gumuk pasir, dan deburan ombak laut selatan.
Di kawasan ini juga berdiri sebuah bangunan sakral bernama Cepuri Parangkusumo.
Letaknya berada di utara Pantai Parangkusumo.
Cepuri ini berupa pagar keliling yang di dalamnya terdapat dua batu hitam (watu gilang).
Warga sekitar menyebut batu yang berukuran besar sebagai Selo Ageng, sedangkan yang lebih kecil disebut Selo Sengker.
Pagar yang mengelilingi keduanya berukuran 16,4 x 13,22 meter, dengan tinggi 1,27 meter dan tebal 0,25 meter.
Gapura bangunan ini menghadap langsung ke arah selatan.
Cepuri Parangkusumo dikenal sebagai lokasi berlangsungnya Upacara Labuhan, tradisi tahunan yang digelar oleh pihak keraton maupun masyarakat.
Hingga saat ini, tempat ini masih ramai diziarahi, terutama pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon.
Hal Menarik dari Wisata Budaya Cepuri Parangkusumo
Beberapa hal menarik dari Cepuri Parangkusumo yang membuatnya istimewa:
Bangunan sakral di tepi pantai
Hal yang menjadi daya tarik utama dari wisata budaya ini yaitu bangunan sakralnya.
Berada dekat dengan hamparan pasir Pantai Parangkusumo, bangunan ini memiliki nuansa spiritual yang berpadu dengan pesona alam laut selatan.
Tentunya bangunan ini menambah kesan spiritualitas yang tinggi.
Dua batu keramat
Hal lainnya yang juga menjadi menarik dari wisata budaya Cepuri Parangkusumo ini yaitu ada dua batu kramat.
Di dalamnya terdapat dua batu hitam (watu gilang) yang dikenal dengan nama Selo Ageng (besar) dan Selo Sengker (kecil).
Batu-batu ini dianggap memiliki nilai sejarah dan spiritual tinggi.
Arsitektur unik
Kemudian yang membuat ini Cepuri Parangkusumo ini menarik tentunya karena arsitekturnya unik.
Dengan memiliki struktur pagarnya berukuran 16,4 x 13,22 meter dengan tinggi 1,27 meter dan gapura yang menghadap ke selatan, seolah menjadi pintu menuju lautan.
Pusat upacara adat
Lalu tempat ini juga sering dijadikan pusat upacara adat.
Cepuri menjadi lokasi penting untuk Upacara Labuhan, tradisi tahunan yang digelar oleh Keraton Yogyakarta dan masyarakat sekitar.
Tentunya hal ini mewariskan kebudayaan sekitar.
Tujuan ziarah

Tak hanya dijadikan untuk tempat upacara adat, Cepuri Prangkusumo juga sering dijadikan tujuan ziarah bagi peziarah.
Sampai sekarang, banyak peziarah datang terutama pada malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon, yang dipercaya sebagai waktu sakral.
Hal ini membuka peluang untuk mewariskan kebudayaan dan ekonomi yang berkembang.
Jam buka dan Tiket Wisata Budaya Cepuri Parangkusumo
Cepuri Parangkusumo letaknya ada di sisi utara Pantai Parangkusumo, tidak jauh dari area gumuk pasir, dan masih dalam satu kawasan dengan Pantai Parangtritis yang terkenal.
Dari pusat Kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 30 km ke arah selatan, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.
Tiket masuk Rp 3.000 untuk berkunjung ke pantai.
Wisata budaya ini buka setiap hari 24 jam.