HAIJOGJA.COM – Kembalinya, seni pewayangan memeriahkan pusat Kota Yogyakarta. K.R.A. Ki H. Gunarto Gunotalijendro, S.H., M.M., dalang kenamaan Indonesia, menampilkan lakon “Wahyu Cakraningrat” dalam pagelaran “Konser Wayang Milenial Indonesia” di Ndalem Yudhonegaran pada hari Sabtu, 11 Oktober 2025, pukul 20.00 WIB.

Pementasan ini tidak hanya merupakan acara hiburan budaya tetapi juga merupakan bagian dari beberapa peringatan penting Surut Dalem Hamengkubuwana IX selama 37 tahun, 37 tahun pernikahan GBPH Yudaningrat dan BRAy Yudaningrat, ulang tahun ke-269 Kota Yogyakarta, HUT TNI, dan Hari Batik Nasional.

Wahyu Cakraningrat Gema di Jogja

Banyak momen yang membuat pertunjukan ini unik bagi penduduk Yogyakarta.

Ki Gunarto Gunotalijendro, dalang yang dikenal sebagai “Dalang Sejuta Prestasi”, adalah orang yang sangat kreatif dan inovatif dalam dunia pewayangan, dan dia langsung mengatur acara ini.

Sepanjang kariernya, Gunarto telah menerima banyak penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan dari Tahta Suci Vatikan hingga Datuk Diraja Wali Manggala Sastra Diraja.

Tahun sebelumnya, ia juga berhasil mencatatkan rekor MURI 2024 dengan memainkan wayang maraton Sewengi Ping Seked.

Sebagai dalang yang cerdas, Gunarto berkomitmen untuk mendekatkan seni wayang dengan generasi muda. Menghadirkan dialog dalam tiga bahasa (Jawa, Indonesia, dan Inggris), ia memadukan pakeliran klasik dengan nuansa modern.

Untuk membuat penonton masa kini lebih mudah diterima, ia juga menambahkan elemen musik dan lagu populer.

“Wayang kulit harus kita sengkuyung kelestariannya agar tak punah di telan zaman. Saya ingin menduniakan warisan leluhur ini,” ujarnya, dikutip dari RRI.

Gunarto percaya bahwa modernisasi tidak berarti melupakan akar tradisi; sebaliknya, ia ingin menjadikan wayang sebagai ruang ekspresi yang hidup dan mengikuti perkembangan zaman.

Dari semangat ini, konsep Konser Wayang Milenial Indonesia muncul, yang merupakan kombinasi kekuatan naratif klasik, visual modern, dan iringan musik kontemporer yang menjembatani tradisi dengan dunia digital.

Lakon “Wahyu Cakraningrat” sendiri dipilih karena memiliki pesan moral dan nilai kepemimpinan yang kuat.

Dimulai dengan mimpi Prabu Duryudana yang mengatakan bahwa akan ada wahyu besar dari penurun raja-raja Jawa.

Banyak tokoh besar, termasuk Raden Lesmana Mandrakumara, Raden Samba Wisnubrata, dan Raden Abimanyu, berpartisipasi dalam perebutan wahyu tersebut.

Gunarto berharap Konser Wayang Milenial Indonesia dapat membantu masyarakat menikmati kisah wayang bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga mempelajari nilai-nilai moral dan filosofis yang terkandung di dalamnya.

Pementasan ini juga disiarkan secara online melalui kanal YouTube Andima Multimedia New dan Gatot Jatayu New untuk menjangkau lebih banyak penonton.

Konser Wayang Milenial Indonesia menunjukkan bahwa tradisi masih dapat bersatu dengan era teknologi dengan kemasan kontemporer dan semangat baru.

Di bawah cahaya kelir yang terus menyala di hati masyarakat Yogyakarta, sebuah pertemuan hangat antara masa lalu, sekarang, dan masa depan.