Waduh! Wayang Jogja Night Carnival Batal imbas Efisiensi, Pendapatan Daerah Dikhawatirkan Terdampak
HAIJOGJA.COM — Event akbar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2025 ditiadakan imbas kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo membenarkan bahwa agenda tahunan ini tidak akan diselenggarakan sebagaimana arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pemerintah menilai tidak digelarnya event glamor tersebut demi menjaga stabilitas dan ketertiban, sekaligus sebagai langkah penghematan anggaran.
“Iya (WJNC) kita batalkan, karena memang kenyataannya kita juga efisiensi. Itu supaya tidak memancing hal-hal yang menimbulkan kecemburuan sosial,” jelas Hasto di Jogja, Jumat (12/9/2025).
Hasto menegaskan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan instruksi Mendagri agar pemerintah daerah tidak menampilkan euforia berlebihan maupun kesan glamoritas yang mencerminkan pemborosan anggaran.
“Kita jaraknya dekat sekali, puncaknya tanggal 7 (Oktober) sementara kita harus menjalankan berbagai efisiensi yang diarahkan oleh pemerintah. Kita harus memahami bersama,” pungkasnya.
Wayang Jogja Night Carnival sendiri merupakan event tahunan yang telah menjadi ikon peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta.
Event ini biasanya menyuguhkan parade budaya, pertunjukan seni jalanan, serta iring-iringan wayang yang dikemas secara modern dan menarik perhatian ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Tak ayal, pembatalan ini menjadi pukulan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi lokal di Yogyakarta.
Pembatalan Wayang Jogja Night Carnival Berdampak ke Pendapatan Daerah
Pembatalan Wayang Jogja Night Carnival menimbulkan kekhawatiran terkait potensi hilangnya pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyayangkan keputusan ini karena event WJNC merupakan daya tarik utama bagi wisatawan, terutama setelah insiden kerusuhan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
“Ya kita sangat kaget dan menyayangkan event yang sudah menjadi kalender event nasional tiba-tiba dibatalkan. Padahal event seperti itu memberi dampak bagi sektor hotel dan resto di DIY karena akan bisa mendatangkan wisatawan,” papar Deddy, Sabtu (13/9/2025).
“Sebetulnya event ini juga akan meningkatkan PAD kota Jogja juga, lebih-lebih setelah ada demo yang lalu, akan bisa meyakinkan calon wisatawan nusantara ataupun asing bahwa Jogja aman nyaman dikunjungi,” sambungnya.
Menurut Deddy, penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival selama ini terbukti meningkatkan tingkat hunian (length of stay) serta okupansi hotel dan restoran di kawasan Yogyakarta.
Aktivitas wisatawan selama gelaran WJNC memberi dampak positif pada sektor transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal.
Meskipun kecewa, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak atas keputusan tersebut.
Ia pun berharap ada alternatif event lain yang bisa menggantikan peran WJNC dalam menggerakkan sektor pariwisata.
“Hotel dan resto itu salah satu penyumbang pajak terbesar di kota Jogja ini, bila tidak ada upaya meningkatkan okupansi hotel resto akan semakin berkurang PAD-nya,” tegas Deddy.