Viral Video Gadai Syarat Disetubuhi di Semarang, Polisi Beberkan Fakta di Lapangan
HAIJOGJA.COM – Sebuah video dengan narasi “gadai syarat disetubuhi” di Semarang sempat ramai beredar di media sosial.
Polisi pun turun tangan dengan mendatangi lokasi pegadaian yang disebut dalam video tersebut dan menemukan beberapa fakta di lapangan.
Video itu sempat diunggah oleh beberapa akun dengan judul provokatif ‘Heboh!! Tempat Gadai di Semarang dituding Beri Syarat Harus Mau disetubuhi’.
Namun, tak lama kemudian video itu dihapus.
Dalam rekaman terlihat seorang perempuan sedang menelepon di depan sebuah pegadaian bernama Gadai Kurnia.
Fakta Viral Video Gadai Syarat Disetubuhi di Semarang
Awalnya dari Gadai HP
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula ketika seorang perempuan menggadaikan dua ponsel di Gadai Kurnia, Kelurahan Rejosari.
Prosesnya berjalan sesuai prosedur. Karena sudah saling mengenal dengan salah satu pegawai, keduanya kemudian bertukar kontak dan mulai berkomunikasi lewat chat.
“Informasi masuk si perempuan ini menggadaikan dua HP ke sini. Itu sudah sesuai prosedur. Karena kenal dengan salah satu pegawai di sini, akhirnya mereka punya kontak masing-masing, chat-chat-an,” kata Andy di Gadai Kurnia, Rabu (17/9/2025), dikutip dari Detik.
Pinjaman Bersifat Pribadi
Setelah itu, perempuan tersebut meminta pinjaman uang secara pribadi kepada pegawai yang dikenalnya. Dari situ muncul kesepakatan untuk bertemu di hotel, yang menurut polisi merupakan urusan pribadi mereka di luar aktivitas gadai resmi.
“Si perempuan tadi mau mengajukan pinjaman, tapi secara pribadi. Mengenai ke hotel dan yang lain itu adalah kesepakatan mereka sendiri,” tegas Andy.
Ia menambahkan, sempat muncul masalah ketika perempuan tersebut hendak menebus kembali ponselnya di pegadaian setelah menerima pinjaman dari pegawai itu.
Konflik Saat Penebusan HP
Dalam video yang sempat viral itu, keributan muncul ketika ibu dari salah satu pegawai pegadaian ikut campur.
Perempuan yang hendak menebus HP ditolak karena sang ibu meminta agar utang pribadi kepada anaknya dibayar lebih dulu.
“Ibunya laki-laki tadi juga kerja di sini, tahu ceritanya, (bilang) ‘dikembalikan saja dulu uang yang pinjam dengan anak saya’. Mereka nggak mau, maunya ngambil HP dulu. Takut ada apa-apa, akhirnya HP yang digadai di sini diserahkan,” jelas Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy.
Ia menegaskan, semua barang jaminan berupa HP dan lainnya sudah dikembalikan. Tidak ada lagi yang tertahan di pegadaian.
“Jadi intinya, adalah gadai ini tidak ada hubungannya dengan utang-piutang yang viral tersebut. Karena itu adalah utang piutang bawah tangan pribadi mereka sendiri,” tegasnya.
Pihak Pegadaian Terseret dan Dirugikan
Sementara itu, pemilik Gadai Kurnia, Rudi Kurniawan, mengaku usaha miliknya sangat dirugikan akibat isu yang berkembang.
Ia menyebut kasus tersebut adalah murni ulah oknum pegawai di luar jam kerja, namun nama usahanya ikut tercoreng.
“Sangat merugikan usaha saya, sangat fitnah. Sebenarnya ini kan oknum. Jadinya di luar jam kerja dan ternyata melabraknya di waktu jam kerja. Makanya ini sangat merugikan usaha saya,” ujarnya.
Unggahan Sudah Dihapus
Rudi menjelaskan, pihaknya sempat meminta pembuat video pertama untuk menghapus unggahan sekaligus memberikan klarifikasi. Namun, video terlanjur menyebar luas karena di-repost oleh banyak akun lain.
“Kita sudah simpan buktinya. Kita menghubungi si pembuat video pertama, ‘gimana maksudnya, kamu mau hapus atau kita laporkan?’ Setelah itu dia kooperatif, mau menghapus dan mau mengklarifikasi,” tutur Rudi.
Ia menambahkan, perekam video ternyata adalah teman dari pemilik HP yang digadai.
Orang tersebut datang bersama pacarnya lalu merekam kejadian itu.
“Orang itu (perekam) adalah orang yang diajak yang punya HP. Dia mengajak temannya, tiba-tiba dia sama pacarnya yang memvideo itu. Berhubung dia sudah mau menghapus dan mengklarifikasi, makanya kita urungkan untuk melaporkan kejadian tersebut,” imbuhnya.