UGM Jelaskan Alasan Pemilihan Lokasi KKN di Maluku Tenggara Usai Tragedi Mahasiswa Tenggelam
HAIJOGJA.COM – UGM jelaskan alasan pemilihan lokasi KKN di Maluku Tenggara sebagai respons atas permintaan langsung dari pemerintah daerah setempat.
Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan klarifikasi terkait alasan penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, setelah insiden tenggelamnya perahu yang menewaskan dua mahasiswa.
Dilansir dari Kompas, menurut Sekretaris Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Djarot Heru Santoso, penempatan mahasiswa di lokasi tersebut dilakukan atas permintaan langsung dari pemerintah daerah.
Djarot menambahkan bahwa Kecamatan Manyeuw bukan lokasi baru bagi UGM, melainkan mitra lama dalam program KKN.
Hubungan erat dengan masyarakat dan kerja sama yang telah terjalin lama menjadi alasan keberlanjutan program di wilayah itu.
Dalam periode ini, 28 mahasiswa UGM bekerja sama dengan 5 mahasiswa Universitas Pattimura.
Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat Manyeuw menunjukkan kepedulian tinggi pasca-insiden, bahkan ikut mencari korban saat pencarian resmi dihentikan malam hari.
Ribuan warga bersama Bupati Maluku Tenggara juga mengantar jenazah dua mahasiswa hingga ke bandara.
Insiden tragis itu terjadi pada Selasa (1/7/2025) pukul 15.28 WIT, saat tujuh mahasiswa KKN melakukan program revitalisasi terumbu karang di perairan Debut.
Dua mahasiswa, yakni Bagus Adi Prayogo dari Fakultas Kehutanan dan Septian Eka Rahmadi dari Fakultas Teknik, dinyatakan meninggal dunia. Tiga mahasiswa lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit namun kondisi mereka semakin membaik.