HAIJOGJA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengungkapkan masih banyak persoalan yang muncul di tiga sungai besar yang melintas kota, yakni Code, Winongo, dan Gajahwong.

Berbagai strategi pun telah disiapkan untuk mengatasinya.

Menurut Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kota Jogja, Feri Edi Sunantyo, masalah yang kerap ditemukan antara lain tumpukan sampah, sedimentasi, hingga pencemaran air.

“Misalnya tumpukan sampah yang terjadi di sungai, penumpukan sedimentasi sungai dan kondisi air yang tercemar,” katanya, Senin (22/9/2025), dikutip dari Harian Jogja.

Strategi Tiga Sungai Besar di Jogja

Meski sudah ada trash barrier, timbunan sampah tetap stabil dengan rata-rata 200 kilogram per hari yang harus diangkut dari sungai-sungai tersebut.

Sampah rumah tangga masih mendominasi.

Kualitas air sungai pun tergolong tercemar ringan akibat tingginya bakteri E. coli.

“Ini terjadi karena masih ada rumah tangga yang tidak memiliki septic tank dan langsung membuang limbah ke sungai. Selain itu, ada juga kontribusi dari peternakan warga di sepanjang aliran sungai,” ujarnya.

Kondisi ini diperparah oleh limbah rumah tangga tanpa septic tank serta aktivitas peternakan di sepanjang bantaran sungai.

Selain itu, sedimentasi menjadi tantangan lain. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sudah memulai pengerukan yang direncanakan berlangsung hingga Oktober 2025.

Harapannya, aliran air bisa lebih lancar dan pengangkutan sampah lebih mudah. Feri menjelaskan, endapan ini sering membuat sampah tersangkut, terutama saat musim kemarau ketika debit air menurun.

Untuk mencegah kondisi semakin buruk, DLH rutin memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai dan lebih memperhatikan pengelolaan limbah rumah tangga.

Harapannya, kesadaran masyarakat bisa meningkat sehingga lingkungan tetap bersih dan sungai tidak semakin tercemar.

Sosialisasi dan ajakan menjaga kebersihan akan terus digencarkan.

“Upaya edukasi dan sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat tidak membuang limbah maupun sampah ke sungai,” katanya.