Sekolah Dasar di Kulon Progo Terancam Kekurangan Dana Karena Jumlah Murid Menurun Drastis
HAIJOGJA.COM – Sekolah Dasar di Kulon Progo terancam kekurangan dana akibat penurunan jumlah peserta didik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sekolah Dasar Negeri Wijimulyo Lor (SDN Wijilor) yang berlokasi di Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, mengalami penurunan jumlah murid secara signifikan pada tahun ajaran baru ini.
Dikutip dari Kompas, Kepala sekolah, Theresia Sriyati, menyampaikan bahwa tahun ini hanya satu siswa baru yang mendaftar, ditambah satu siswa pindahan yang akan segera masuk.
Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi, tetapi dalam empat tahun terakhir jumlah siswa terus menurun tajam.
Total murid di tahun ajaran 2025/2026 hanya mencapai 29 orang, dengan rata-rata tiap kelas diisi oleh 4 hingga 5 siswa.
Sriyati menjelaskan bahwa lokasi sekolah yang terpencil, hanya dekat dengan satu dusun dan dikelilingi sawah, menjadi salah satu penyebab rendahnya minat masyarakat.
Sekolah lain yang lebih dekat dengan permukiman penduduk cenderung lebih diminati.
Ia berharap adanya perhatian pemerintah karena rendahnya jumlah siswa berdampak langsung pada kecilnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima, sehingga sekolah kesulitan mengembangkan fasilitas dan kegiatan.
Bahkan, para guru sering harus merogoh kocek sendiri untuk mendanai aktivitas sekolah.
Kondisi serupa juga dialami SDN Punukan di Dusun Beji, Wates, yang hanya menerima enam siswa baru dari kapasitas 28 kursi.
Penurunan ini terjadi sejak 2023 dan diduga dipicu oleh menurunnya lulusan TK di wilayah sekitar serta kompetisi dengan sekolah unggulan di kota.
Berbeda halnya dengan SDN Lebeng di Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo, yang menunjukkan tren positif.
Menurut guru Anita Pujiastuti, sekolah tersebut menerima 24 siswa baru dan 2 siswa pindahan, dengan jumlah penerimaan yang tergolong stabil dan bahkan mengalami peningkatan.