HAIJOGJA.COM – Candi Sari merupakan salah satu candi Buddha yang berada di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 M, pada masa Wangsa Syailendra.

Awalnya, Candi Sari di Jogja digunakan sebagai vihara atau tempat tinggal para bhiksu (biksu Buddha) yang sedang menuntut ilmu agama.

Yuk, simak sejarah, fakta menarik dan keindahan dari Candi Sari di Jogja

Sejarah Candi Sari di Jogja

Candi Sari diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa kejayaan Wangsa Syailendra yang menganut agama Buddha Mahayana.

Candi ini erat kaitannya dengan pembangunan Candi Kalasan, sebab dalam Prasasti Kalasan (778 M) disebutkan bahwa Raja Rakai Panangkaran memerintahkan pembangunan sebuah vihara untuk para bhiksu.

Candi Sari diyakini sebagai vihara yang dimaksud.

Awalnya, Candi Sari berfungsi sebagai asrama atau tempat tinggal para bhiksu.

Hal ini terlihat dari bentuk bangunannya yang memiliki bilik-bilik di dalam ruang utama. Setiap bilik diperkirakan digunakan untuk meditasi, belajar, atau beristirahat.

Berbeda dengan candi pemujaan pada umumnya, Candi Sari lebih bersifat fungsional sebagai pusat kegiatan rohani dan pendidikan agama Buddha.

Dalam perkembangannya, candi ini sempat rusak akibat gempa dan tertutup tanah selama berabad-abad.

Pemugaran mulai dilakukan pada abad ke-20, terutama pada tahun 1920-an oleh pemerintah kolonial Belanda.

Sejak itu, Candi Sari kembali dikenal sebagai peninggalan bersejarah yang menunjukkan betapa majunya arsitektur dan spiritualitas Jawa kuno.

Kini, Candi Sari tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan agama Buddha di Jawa, tetapi juga menjadi bukti hubungan erat antara seni, agama, dan kehidupan sosial pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Fakta Menarik Candi Sari di Jogja

Berikut beberapa fakta menarik tentang Candi Sari di Jogja yang membuatnya unik dan berbeda dari candi lain:

  • Fungsi sebagai asrama bhiksu

Candi Sari bukan candi pemujaan, melainkan vihara atau tempat tinggal para bhiksu.

Hal ini jarang ditemui pada candi lain di Jawa yang umumnya dipakai untuk upacara keagamaan.

  • Memiliki bilik-bilik di dalamnya

Di dalam Candi Sari terdapat beberapa ruangan atau bilik kecil yang diduga digunakan untuk meditasi, belajar, dan beristirahat.

Inilah yang membuatnya berbeda dari candi Buddha lainnya.

  • Sisa cat warna masih terlihat

Pada dinding Candi Sari, masih ada bekas cat warna-warni yang menandakan dulunya candi ini dihiasi lukisan dan relief berwarna, bukan hanya batu polos seperti yang terlihat sekarang.

  • Kaitan dengan Candi Kalasan

Berdasarkan Prasasti Kalasan (778 M), Candi Sari erat hubungannya dengan Candi Kalasan.

Candi Kalasan dibangun sebagai tempat pemujaan Dewi Tara, sedangkan Candi Sari digunakan untuk tempat tinggal para bhiksu yang mengurusnya.

  • Arsitektur bercorak Buddha Mahayana

Candi ini menampilkan arca Buddha dan relief khas Buddha Mahayana.

Ukurannya yang megah juga menunjukkan betapa pentingnya peran agama Buddha pada masa Mataram Kuno.

  • Ditemukan kembali pada abad ke-20

Setelah berabad-abad rusak dan tertutup tanah, Candi Sari dipugar oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1920-an sehingga bisa dilihat seperti sekarang.

  • Wisata sejarah dan edukasi

Kini, Candi Sari menjadi destinasi populer di Sleman, Jogja. Selain belajar sejarah, kamu bisa menikmati suasana tenang dengan nuansa spiritual yang masih terasa kuat.

Keindahan Candi Sari di Jogja

Keindahan Candi Sari (source: Google Maps)

Candi Sari di Jogja menawarkan keindahan arsitektur klasik Jawa kuno yang memikat para pengunjung.

Bangunannya berbentuk persegi panjang dengan tiga lantai, menunjukkan perpaduan antara fungsi praktis sebagai vihara dan estetika yang tinggi.

Dindingnya dihiasi relief dan pahatan halus yang menceritakan kisah Buddha serta simbol-simbol keagamaan.

Salah satu keunikan Candi Sari adalah bilik-bilik di dalamnya, yang dulunya digunakan bhiksu untuk meditasi atau beristirahat.

Bilik-bilik ini memberikan kesan rapi dan simetris, mencerminkan konsep keseimbangan dan kedamaian dalam arsitektur Buddha.

Selain itu, masih terdapat bekas cat warna-warni pada beberapa bagian candi.

Warna-warna ini dulunya membuat candi tampak lebih hidup dan artistik, berbeda dengan sebagian besar candi lain yang kini terlihat polos.

Lingkungan sekitar Candi Sari juga menambah pesonanya.

Terletak di Sleman yang dikelilingi sawah dan perbukitan, suasananya tenang dan asri, cocok untuk wisata sejarah sekaligus momen kontemplatif.

Pengunjung bisa menikmati paduan keindahan arsitektur dan alam yang menenangkan.