Sapi Kurban Presiden Prabowo: Bagong PO 900 Kg Asal Bantul Dibeli Rp90 Juta
HAIJOGJA.COM – Bagong, seekor sapi jenis Peranakan Ongole (PO) dengan berat mencapai 900 kilogram, menjadi salah satu sapi kurban Presiden Prabowo Subianto, untuk perayaan Idul Adha tahun ini.
Sapi jumbo tersebut dibeli dengan harga sekitar Rp90 juta.
Pemilik sekaligus peternak sapi Bagong, Bayu Setiawan, warga Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengungkapkan rasa bangganya karena sapi yang ia rawat selama setahun terakhir dipilih langsung oleh Presiden.
“Saya senang karena ini baru pertama kali sapi saya dibeli Pak Presiden. Tahun kemarin, memang ada seleksi kurban juga untuk dibeli Pak Presiden. Tapi saya enggak ikut. Jadi baru pertama kali ini,” ujar Bayu, yang akrab disapa Wawan, Rabu (14/5/2025), dikutip dari Tribun News.
Wawan mengisahkan bahwa sapi Bagong sebelumnya dibeli dari wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Selama tujuh tahun terakhir, ia menekuni usaha ternak sapi kurban yang berawal dari hobi dan dijalankan setiap menjelang Idul Adha.
Biasanya, sapi-sapi miliknya juga turut serta dalam kontes sapi, termasuk Bagong yang rencananya akan ikut kontes sebelum akhirnya dibeli oleh Presiden.
Pria berusia 43 tahun ini mengungkapkan, ia mendaftarkan Bagong dalam proses seleksi hewan kurban Presiden RI setelah mendengar adanya pembukaan pendaftaran.
Dari sekitar 20 sapi yang ikut seleksi di wilayah Bantul, hanya tersisa dua hingga tiga ekor sapi yang memenuhi kriteria, termasuk Bagong.
Proses seleksi meliputi pemeriksaan fisik, berat, tinggi, dan kesehatan feses.
“Kemudian dari 20-an sapi kurban, tersisa sekitar tiga atau dua ekor sapi yang tadinya mau dibeli Pak Presiden. Lalu, terjadi sistem negosiasi harga jual beli dan punya saya akhirnya dibeli untuk kurban Pak Presiden,” tuturnya.
Untuk perawatan, Wawan menyebut tidak ada perlakuan khusus.
Bagong hanya diberi makan dua kali sehari dengan pakan berupa konsentrat, dedak (katul), dan tepung kedelai KW II.
Ia berharap, kisah Bagong bisa menjadi inspirasi bagi peternak lain untuk terus semangat mengembangkan usaha ternak sapi kurban.
Terkait lokasi penyembelihan Bagong, Wawan menyatakan masih menunggu keputusan dari pihak pemerintah daerah.