HAIJOGJA.COM – Tercatat sebanyak 62.790 warga Sleman sudah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG), hingga 17 September 2025 pukul 12.21 WIB, .

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman, Seruni Angreni Susila, mengakui capaian tersebut memang termasuk besar secara jumlah, tapi belum maksimal jika dilihat dari total populasi.

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan masih rendah karena banyak yang lebih memilih bekerja selama merasa sehat.

Padahal, skrining dini penting untuk mencegah risiko berkembang menjadi penyakit serius.

“Masih belum mencapai target soalnya Kabupaten Sleman punya penduduk paling banyak di DIY,” kata Seruni dihubungi, Rabu (17/9/2025), dikutip dari Harian Jogja.

Program Cek Kesehatan Gratis di Sleman

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1,12 juta jiwa, angkanya baru sekitar 5,6 persen.

“Dari hasil CKG, ditemukan faktor risiko kesehatan tertinggi adalah tekanan darah meningkat,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, faktor risiko tertinggi yang ditemukan adalah tekanan darah tinggi.

Seruni menjelaskan bahwa mengendalikan tekanan darah bisa mencegah penyakit berbahaya seperti stroke.

Data Dinkes Sleman bahkan mencatat, hingga Agustus 2025 jumlah kumulatif pasien stroke di daerah ini mencapai 5.457 orang.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Bidang P2PL Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati.

Ia menyebut skrining kesehatan menjadi salah satu langkah penting dalam menekan risiko stroke.

Pemerintah Kabupaten Sleman pun sudah menguatkan upaya ini lewat Peraturan Bupati Nomor 91 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi.

Dalam regulasi itu disebutkan, tren penyakit tidak menular (PTM) di Sleman cukup tinggi, terutama diabetes dan hipertensi.

Data prevalensi menunjukkan hipertensi di Sleman sempat mencapai 80,71% pada 2019, lebih tinggi dibanding DIY yang sebesar 58,93%.

Angka itu sempat turun menjadi 60,82% pada 2020, tetapi masih lebih tinggi dibanding DIY.

Tahun berikutnya, prevalensi hipertensi di Sleman tetap cenderung lebih tinggi dibanding rata-rata DIY.