HAIJOGJA.COM – Nama Kolonel Antonius Hermawan mencuat ke publik usai dirinya tercatat sebagai salah satu korban meninggal dalam insiden ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat.

Kepergian perwira menengah TNI asal Sleman ini meninggalkan duka yang mendalam, baik bagi keluarganya maupun rekan-rekan militer.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Senin pagi, 12 Mei 2025, saat proses pemusnahan amunisi tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut.

Data dari RSUD Pameungpeuk menyebutkan bahwa 13 orang tewas dalam tragedi tersebut, termasuk 4 anggota TNI AD—salah satunya adalah Kolonel Antonius.

Profil Kolonel Antonius Hermawan

Dilansir dari Detik, Kolonel Antonius Hermawan lahir di Yogyakarta sekitar 50 tahun silam, Antonius menghabiskan masa kecil hingga remaja di Papua, mengikuti orang tuanya merantau.

Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara dalam keluarga sederhana yang sangat menjunjung pendidikan.

Menurut sang ayah, Johanes Sugiarto, keterbatasan ekonomi tak menyurutkan semangat Antonius untuk berprestasi di dunia militer.

Kepribadiannya yang ramah dan cerdas terbentuk dari pengalamannya hidup di Papua.

Sang ibu, Bernadeta Rusminiwati, mengenang anaknya sebagai pribadi yang selalu dekat dengan keluarga dan tak pernah membuat masalah, bahkan setelah menjadi perwira.

Antonius juga selalu menyempatkan diri pulang ke Sleman saat Natal.

Dalam keluarganya yang beragam profesi, saudara-saudaranya bekerja di instansi pemerintah, sementara adiknya tinggal di Inggris.

Antonius sendiri menjabat sebagai Kepala Gudang Pusat Amunisi III di bawah Pusat Peralatan Angkatan Darat.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1997 dari Korps Peralatan, sebuah divisi teknis yang bertanggung jawab atas pengelolaan logistik dan amunisi militer.

Kiprah Kolonel Antonius dikenal penuh dedikasi hingga akhir hayatnya.

Ia kehilangan nyawa saat menjalankan tugas pemusnahan amunisi yang membahayakan.

Meskipun memegang jabatan penting, Kolonel Antonius tetap hidup sederhana. Hal ini terlihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya ke KPK pada awal 2025.

Total kekayaannya tercatat Rp 3,2 miliar, mayoritas berupa properti pribadi dan satu unit mobil.

Ia tidak memiliki surat berharga atau utang.

Demikian profil singkat Kolonel Antonius Hermawan, sosok perwira rendah hati yang gugur dalam tugas negara. Semoga pengabdiannya menjadi teladan bagi generasi penerus.