Pembangunan Tempat Parkir Baru di Ketandan Ditarget Rampung Desember 2025, Intip Bentuk Desainnya!
HAIJOGJA.COM – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan tahap pertama tempat khusus parkir (TKP) di kawasan Ketandan, Kota Yogyakarta, selesai pada Desember 2025.
Kepala UPT Balai Pengelolaan Terminal dan Perparkiran Dinas Perhubungan DIY, Agnes Dhiany Indria Sari, menyebutkan bahwa lebih dari setengah konstruksi bangunan lama di lokasi eks TKP Abu Bakar Ali (ABA) telah dibongkar.
“Secara umum sudah berjalan satu setengah bulan, untuk konstruksi sudah dibongkar mungkin sudah separuh lebih, dan ada yang kita pindahkan ke workshop untuk diredesign dan ada yang dipindahkan ke Ketandan langsung,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (17/7/2025), dilansir dari Kompas.
Sebagian material dibawa ke bengkel untuk didesain ulang, sementara sisanya langsung dipindahkan ke lokasi baru di Ketandan.
Keterbatasan Lahan
Agnes menjelaskan bahwa proses pemindahan bangunan diperkirakan selesai dalam dua bulan, dan pembangunan fisik di Ketandan akan berlangsung selama sembilan bulan hingga akhir tahun.
Ia menambahkan bahwa tidak seluruh struktur dari ABA akan dipindah dalam tahap pertama karena keterbatasan lahan seluas 4.000 meter persegi dan proyek ini direncanakan berlangsung dalam dua tahap.
“Sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan di tahap ini. Ketandan ada 4.000 meter persegi dan memang ada dua tahap,” tambahnya.
Desain TKP Ketandan akan menyerupai TKP ABA dengan tiga lantai; lantai satu untuk mobil, lantai dua untuk mobil dan motor, serta lantai tiga untuk motor.
Lokasi ini juga akan terhubung ke Pasar Beringharjo melalui dua akses, yaitu dari Jalan Ketandan dan pasar tersebut. Selama proses pembangunan berlangsung, TKP Ketandan akan ditutup demi alasan keamanan.
Tahap Kedua Proyek
Sementara itu, tahap kedua proyek masih menunggu alokasi anggaran. Selain membangun fasilitas parkir, pemerintah juga tengah merancang jalur pedestrian dari eks Menara Kopi ke Malioboro, guna memudahkan akses wisatawan serta mendukung kebijakan kawasan ramah pejalan kaki.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti, menekankan pentingnya jalur ini dalam mendorong gaya hidup sehat dan mengurangi kemacetan di pusat kota.
“Hal ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong masyarakat untuk terbiasa berjalan kaki sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan transportasi ramah lingkungan,” pungkasnya.