HAIJOGJA.COM – Partisipasi Prof. Dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH., Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dalam Pertemuan Tingkat Tinggi PBB mengenai Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi (PPR) dan Pertemuan Tingkat Tinggi PBB tentang Tuberkulosis (TB) adalah sebuah langkah yang penting.

Hal ini dapat mengedepankan upaya global dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengatasi masalah kesehatan global, terutama dalam konteks pandemi.

Prof. Dr. Yodi Mahendradhata di pertemuan tersebut menunjukkan komitmen PBB untuk memasukkan isu kesehatan ke dalam agenda politik tingkat tinggi.

Ini mencerminkan pemahaman bahwa kesehatan adalah elemen penting dalam pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran global.

Pertemuan ini membahas berbagai aspek terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Partisipasi dalam pertemuan ini juga berkaitan dengan komitmen negara-negara anggota PBB untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Kesehatan merupakan salah satu komponen kunci dalam SDGs, dan pertemuan tersebut membahas bagaimana meningkatkan kesehatan masyarakat sebagai bagian dari pencapaian tujuan ini.

Upaya menuju jaminan kesehatan semesta (UHC) merupakan bagian penting dari pembicaraan kesehatan global. Prof. Dr. Yodi Mahendradhata mungkin telah membahas cara-cara untuk mencapai UHC yang lebih baik dan lebih inklusif.

Partisipasi Prof. Dr. Yodi Mahendradhata di Pertemuan Tingkat Tinggi PBB ini merupakan contoh kolaborasi internasional dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat global dan mengatasi tantangan kesehatan yang mendesak seperti pandemi dan tuberkulosis.

Itu juga mencerminkan peran penting akademisi dan praktisi kesehatan dalam mendukung agenda kesehatan global.

Yodi Mahendradhata dalam pertemuan tersebut hadir mewakili FK-KMK UGM setelah melalui proses akreditasi dan seleksi yang ketat dari Sekretariat PBB.

FK-KMK UGM menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi dari Indonesia yang masuk dalam daftar institusi yang terakreditasi oleh PBB untuk menghadiri pertemuan tersebut.