Oleg Yohan Ajak UMKM Jogja Ubah Mindset: Kerugian Bukan Kegagalan, Tapi Investasi
HAIJOGJA.COM – Menurut Oleg Yohan, anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, perubahan pola pikir para pelaku UMKM sangat penting untuk kebangkitan.
Menurutnya, memperkuat mindset harus menjadi langkah pertama sebelum melanjutkan ke pelatihan teknis atau peningkatan kapasitas usaha.
Setiap Jumat sore, Oleg mengadakan pertemuan dengan para pelaku UMKM di Omah Sedoyo (juga disebut Omah Sedulu Oleg Yohan) di Kompleks Tarakanita, Kemantren Tegalrejo.
Oleg Yohan Ajak UMKM Jogja Ubah Mindset
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis kepada peserta, tetapi juga membantu mereka mengubah pandangan mereka tentang dunia bisnis.
“Pelatihannya saat ini tidak hanya sekadar bagaimana melatih dari bisa dan tidak bisa, tapi merubah mindset pemikiran masyarakat,” kata Oleg, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Harian Jogja.
Saat ini, Oleg juga tengah menulis buku literasi bisnis berjudul “Bisnis Itu Pasti Rugi, Tapi Risikonya Kaya.”
Buku tersebut dirancang untuk menanamkan pemahaman baru bahwa kerugian bukanlah kegagalan, melainkan bagian dari proses investasi yang harus dilalui oleh setiap pengusaha.
“Dalam mindset mereka itu tidak ada kata-kata rugi, adanya investasi. Merubah pola pikir ini tidak seperti halnya merubah barang dari tidak ada jadi ada. Ini pelan-pelan kita rubah,” jelasnya.
Selain memberikan pelatihan, politisi Partai NasDem ini juga aktif membantu usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan pencatatan keuangan dan mendapatkan modal.
Ia bekerja sama dengan Bank Jogja dan Bank BPD untuk membantu bisnis memahami sistem pembukuan dan prosedur peminjaman yang tepat.
Oleg menyatakan bahwa pendampingan seperti ini sangat penting untuk membuat UMKM lebih kuat secara finansial dan tidak mudah goyah saat menghadapi tantangan ekonomi.
“Kita ingin teman-teman UMKM tetap semangat.” Dia menyatakan bahwa meskipun banyak perusahaan besar gulung tikar selama pandemi Covid-19, beberapa usaha kecil dan menengah (UMKM) masih beroperasi.
Ia juga mendorong Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta agar mulai 2026 mendukung program pelatihan yang fokus pada perubahan mindset.
Program tersebut diharapkan bisa melengkapi pelatihan yang selama ini lebih banyak berfokus pada strategi penjualan dan pemanfaatan media sosial.
Terkait kondisi UMKM di Kota Jogja saat ini, Oleg menilai bahwa para pelaku usaha dituntut untuk lebih gigih dan cepat beradaptasi dengan perubahan pasar.
“Saya lebih menghindari kata-kata kondisinya memburuk. Tapi cenderung kondisi sekarang lebih harus punya effort. Kondisi sekarang itu harus punya effort lebih. Sehingga memungkinkan bahwa kita tidak boleh menyerah pada kondisi yang ada,” tegasnya.
Dengan perpaduan antara perubahan pola pikir, pendampingan keuangan, dan dukungan regulasi yang tepat, Oleg optimistis sektor UMKM di Yogyakarta bisa bangkit dan berkembang lebih kuat.
Ia menegaskan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, sebagaimana terbukti saat masa pandemi lalu.