HAIJOGJA.COM — Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) perempuan.

Ni Made Dwi Panti Indrayanti resmi dilantik sebagai Sekda DIY oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Selasa (16/9) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

Dalam Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah DIY dan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Sri Sultan memberikan sinyal bahwa Ni Made adalah sosok yang pantas mengisi posisi tertinggi di kalangan ASN DIY.

Ia menegaskan proses seleksi dilakukan secara terbuka dan transparan.

“Ya kan hasil Baperjakat, sing ngusulke. Kan prosesnya lelang,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan menjelaskan bahwa jabatan Sekda merupakan titik sentral dalam sistem birokrasi, karena menyatukan visi gubernur dengan langkah operasional seluruh perangkat daerah.

Kualitas Sekda, menurutnya, sangat menentukan keberhasilan pemerintahan daerah.

“Di DIY, peran ini semakin krusial karena status keistimewaan bukan hanya memberi ruang otonomi, tetapi juga menuntut tanggung jawab moral, meneguhkan nilai, menjaga warisan budaya, dan memastikan kemajuan yang tidak tercerabut dari akar,” ujar Sri Sultan.

Dalam sambutannya, Sultan juga menyoroti pentingnya transformasi birokrasi digital yang bukan hanya efisien, tetapi juga humanis.

Pemda DIY telah memulai transformasi ini melalui penerapan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik), digitalisasi pelayanan publik, serta integrasi data antarinstansi.

Hasilnya, DIY meraih predikat “memuaskan” dalam Indeks Kematangan SPBE dan menempati posisi kedua secara nasional.

“Dalam ekosistem birokrasi, Sekda adalah simpul. Jika simpulnya lemah, benang akan kusut. Jika simpulnya kokoh, kain akan terbentang utuh,” tutur Sri Sultan.

Sri Sultan juga menyinggung sejumlah isu strategis yang menanti penanganan Sekda baru, mulai dari penanganan sampah, tata kelola Tanah Kas Desa (TKD), hingga percepatan infrastruktur Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

“Permasalahan sampah tetap menjadi kewenangan kabupaten/kota, namun Pemda DIY akan memfasilitasi. Begitu juga JJLS, harus ditopang dengan konektivitas utara-selatan agar benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Profil Ni Made Dwi Panti Indrayanti

Nama Ni Made Dwi Panti Indrayanti bukanlah nama baru di lingkungan Pemda DIY.

Ia memiliki rekam jejak panjang dan pengalaman birokrasi yang mumpuni.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) DIY, Kepala Dinas Perhubungan DIY, sempat menjadi Penjabat (Pj.) Bupati Kulon Progo, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Bapperida DIY.

Dalam sambutannya usai pelantikan, Ni Made menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan.

“Alhamdulillah, diberi amanah yang luar biasa. Pastinya tugasnya juga luar biasa berat, tapi saya yakin insya Allah dengan kolaborasi dan sistem yang kuat itu bisa dijalankan dengan baik,” ujar Ni Made.

Ia menekankan bahwa kerja kolektif dan kolaboratif seluruh perangkat daerah sangat penting agar program pembangunan dapat berjalan sinergis.

Menurutnya, seorang Sekda tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan sistem kelembagaan, asisten, dan perangkat daerah yang menjadi bagian dari sistem pendukung.

Terkait isu strategis, Ni Made memberi perhatian khusus pada penanganan sampah yang saat ini dinilai mendesak.

Meski sudah ada kerja sama dengan mitra internasional seperti Korea, implementasinya baru direncanakan pada 2027.

“Menurut saya, itu waktu yang lama, padahal persoalan sampah di sini sudah mendesak. Kita akan coba duduk bersama, khususnya dengan pemerintah kota, untuk mencari langkah-langkah percepatan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan kemandirian fiskal daerah, yang sejalan dengan target nasional dalam pengentasan kemiskinan yang ditetapkan mendekati 0% pada tahun 2045.

“Kalau 2026 target 0 % kemiskinan itu tidak mungkin, baik di DIY maupun secara nasional. Tapi bukan berarti kita tidak bekerja keras. Minimal kita bisa menekan hingga satu digit dengan cara mendorong peningkatan pendapatan masyarakat,” tutur Ni Made.

Sebagai Sekda baru, Ni Made menyatakan kesiapannya untuk bekerja lintas sektor, menangani berbagai isu strategis daerah mulai dari pengelolaan sampah, tata kelola TKD, hingga pengentasan kemiskinan.

Pelantikan Pejabat Lain di Lingkungan Pemda DIY

Selain melantik Ni Made sebagai Sekda DIY, Gubernur Sri Sultan juga melantik beberapa pejabat tinggi pratama lainnya.

Di antaranya adalah Srie Nurkyatsiwi sebagai Asisten Setda Bidang Administrasi Umum, Aria Nugrahadi sebagai Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agus Mulyono sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Ariyanto Wibowo sebagai Kadisnakertrans DIY, Cahyo Widayat sebagai Kepala Biro Hukum Setda DIY, dan Bagas Senoadji sebagai Kasatpol PP DIY.