HAIJOGJA.COM – Mayat terapung yang ditemukan di Pantai Mlarangan Asri, Kulon Progo, pada Selasa (12/9) malam akhirnya berhasil diidentifikasi.

Mayat tersebut adalah Sumartono (36), warga Dusun Sorogenen, Kalurahan Nomporejo, Kapanewon Galur, Kulon Progo.

Kepastian identitas mayat tersebut didapat setelah pihak keluarga datang ke RSUD Wates, tempat mayat disemayamkan. Mereka mengenali mayat tersebut berdasarkan kaos yang dipakai korban.

“Keluarga korban datang ke RSUD Wates dan membenarkan bahwa mayat itu adalah Sumartono.

Mereka mengenalinya dari kaos yang sama persis dengan milik korban,” kata Aris Widyatmoko, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo, seperti dikutip dari detikjogja

Menurut Aris, Sumartono telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 6 September 2023. Saat itu, korban pamit untuk mencari pasir di Banaran, Galur.

Namun, korban tidak kunjung pulang hingga akhirnya ditemukan tewas mengapung di pantai.

“Keluarga korban sudah melapor ke Polsek Galur bahwa Sumartono hilang sejak 6 September lalu. Dia pamit untuk mencari pasir di Banaran, tapi tidak pernah kembali,” ujar Aris.

Aris menambahkan, jasad Sumartono akan dimakamkan hari ini di tempat tinggalnya di Galur. Ia mengatakan, penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

“Penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan. Kami hanya membantu proses evakuasi dan identifikasi mayat,” tutur Aris.

Sebelumnya diberitakan, mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di Pantai Mlarangan Asri oleh seorang nelayan bernama Muhdi (41).

Awalnya, ia mengira mayat itu adalah boneka. Namun setelah didekati, ternyata mayat itu adalah tubuh manusia laki-laki dengan wajah rusak.