HAIJOGJA.COM – Kebo Bule Kyai Slamet merupakan kerbau berkulit putih yang disakralkan dan menjadi simbol penting dalam tradisi Keraton Kasunanan Surakarta.

Malam 1 Suro menjadi penanda awal bulan pertama dalam kalender Jawa dan bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.

Pada tahun 2025, malam ini jatuh pada Kamis malam, 26 Juni, mulai pukul 18.00 WIB.

Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi khas untuk memperingatinya.

Di Surakarta, kirab pusaka Keraton Kasunanan Surakarta menjadi bagian penting dari malam 1 Suro, dan salah satu simbol utamanya adalah Kebo Bule, atau kerbau putih, yang dikenal dengan nama Kyai Slamet.

Kebo Bule merupakan hewan yang disakralkan dan memiliki peran historis serta simbolis yang erat dengan Keraton Surakarta.

Dilansir dari Kompas, menurut catatan sejarah, kerbau ini awalnya merupakan hadiah dari Kyai Hasan Besari, Bupati Ponorogo, kepada Susuhunan Pakubuwono II sebagai penghargaan setelah keberhasilan merebut kembali Keraton Kartasura.

Bersamaan dengan kerbau, ia juga menghadiahkan tombak pusaka bernama Kyai Slamet.

Konon, kerbau ini pernah dilepas untuk menentukan lokasi pembangunan istana baru, dan tempat kerbau berhenti kemudian dipilih menjadi lokasi berdirinya Keraton Surakarta.

Nama Kyai Slamet pun melekat pada Kebo Bule karena keterlibatannya dalam menjaga tombak pusaka tersebut, terutama sejak masa pemerintahan Pakubuwono X.

Kebo Bule ikut dalam prosesi membawa pusaka keliling benteng Baluwarti setiap Selasa dan Jumat Kliwon, menjadikannya tokoh penting dalam kirab malam 1 Suro.

Jumlah kerbau dalam kirab ini bisa berbeda-beda, tergantung keputusan raja yang sedang bertakhta.

Lebih dari sekadar hewan keraton, Kebo Bule memiliki makna simbolik mendalam dalam budaya Jawa.

Ia dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang melindungi pusaka dan menjadi simbol kesakralan dalam tradisi kerajaan.

Dalam arak-arakan malam 1 Suro, Kebo Bule Kyai Slamet akan beriringan dengan abdi dalem, sentono, dan pejabat keraton lain, semuanya berpakaian serba hitam dengan atribut khusus.

Kehadiran Kebo Bule menegaskan kekhasan dan nilai budaya tinggi dari tradisi malam 1 Suro di Surakarta.