HAIJOGJA.COM – Untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api di tengah meningkatnya intensitas hujan, KAI Daop 6 Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan dan melakukan sejumlah langkah antisipatif.

Hal ini perlu dilakukan agar operasional tetap aman dan lancar meski dihadapkan pada cuaca ekstrem.

Salah satu dampak hujan deras terlihat di Stasiun Yogyakarta (Tugu) pada Selasa (21/10/2025) malam, ketika air sempat menggenangi area selasar dan peron.

Solusi KAI Daop 6 Yogyakarta Siaga Musim Hujan

Agar penumpang tetap nyaman, petugas kebersihan segera membersihkan lantai.

Keselamatan dan pelayanan selalu menjadi nomor satu, kata Feni Novida Saragih, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta.

Menurutnya, berbagai upaya pengurangan terus dilakukan untuk menjaga perjalanan kereta api dan kenyamanan penumpang.

“Misalnya terkait lantai yang tergenang, kami sudah langsung menginstruksikan tim terkait untuk mengatasinya,” kata Feni ketika diwawancarai, dilansir dari RRI.

Selain mengatasi genangan, KAI Daop 6 juga melakukan pemeriksaan dan perbaikan jalur rel.

“Memasuki musim penghujan, KAI Daop 6 Yogyakarta berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan berbagai peningkatan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja Daop 6 senantiasa lancar dan selamat,” kata dia.

Untuk menghadapi potensi gangguan di lapangan, KAI Daop 6 menyiagakan petugas di sejumlah titik rawan.

Petugas tersebut siap melakukan tindakan cepat jika ditemukan kendala di jalur.

KAI juga menempatkan AMUS (Alat Material untuk Siaga) di 17 lokasi penting.

AMUS menyediakan perlengkapan penting untuk menjaga kondisi rel tetap baik, seperti karung pasir, bantalan rel, perancah besi untuk menahan pondasi jalur, dan peralatan ringan hingga alat berat seperti Kereta Perawatan Jalan Rel (KPJR).

Selain itu, ada penambahan petugas lapangan di Daop 6, yang terdiri dari 15 Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), 11 Penjaga Jalan Lintas (PJL), dan 3 Petugas Daerah Pantauan Khusus (Dapsus).

Perbaikan lainnya termasuk normalisasi drainase, pembangunan talut penahan jalur, penggantian wesel dan bantalan, dan penambahan batu balas dan rel cascading.

Dengan cara ini, jumlah titik rawan dapat berkurang secara konsisten.

“Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki menyusuri rel untuk memastikan kondisi track aman serta cek kesehatan SDM Operasional yang berdinas untuk menjamin keselamatan perjalanan Kereta agar para petugas fokus dalam melaksanakan tugasnya,” kata alumnus Unpad Bandung itu.