Joglo Roboh Diterjang Angin Kencang di Sleman, Delapan Orang Terluka
HAIJOGJA.COM – Delapan orang dilaporkan terluka setelah sebuah bangunan joglo roboh akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (14/10) siang hingga sore hari.
Menurut laporan Pusdalops BPBD Sleman, peristiwa tersebut terjadi di Dusun Gedongan, Sinduadi, Mlati, Sleman.
Hujan lebat dan angin kencang menyebabkan bangunan joglo di area rumah kost ambruk.
“Delapan orang (terluka) sudah dibawa ke RSA UGM,” tulis keterangan itu, Rabu (14/10) malam, dikutip dari CNN.
Joglo Roboh Diterjang Angin Kencang di Sleman
Laporan BPBD DIY mencatat, hujan dan angin kencang yang mulai terjadi sekitar pukul 13.30 WIB menimbulkan dampak di 14 titik wilayah Sleman, meliputi Kecamatan Mlati, Sleman, Pakem, dan Gamping.
Total terdapat 24 pohon tumbang, satu joglo rumah kost rusak, serta beberapa fasilitas di mini zoo, edupark, dan rumah makan ikut terdampak.
Cuaca ekstrem ini juga menyebabkan gangguan pada lima ruas jalan, tiga jaringan listrik, dan satu jalur komunikasi.
Di Kabupaten Gunungkidul, terdapat 18 titik terdampak yang tersebar di tiga kecamatan Nglipar, Semin, dan Ngawen.
Kerusakan yang dilaporkan mencakup enam pohon tumbang, sebelas rumah rusak ringan, dua tempat usaha, tiga jaringan listrik, satu akses jalan, serta dua kandang ternak.
Sementara di Kota Yogyakarta, empat lokasi tercatat terdampak, antara lain di Kecamatan Umbulharjo, Tegalrejo, dan Danurejan.
Peristiwa yang terjadi meliputi tiga pohon tumbang, satu kanopi rusak, serta gangguan pada satu akses jalan dan satu jaringan listrik.
Seorang warga juga dilaporkan mengalami luka sedang.
Adapun di Kabupaten Bantul, dua pohon tumbang dilaporkan masing-masing di wilayah Kecamatan Kasihan dan Sedayu.
Tim BPBD bersama relawan dan instansi terkait telah dikerahkan ke berbagai lokasi untuk melakukan penanganan dan pembersihan.
BPBD DIY juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
“Sehubungan potensi ini (cuaca ekstrem) akan terus berlangsung hingga tiga hari ke depan, maka masyarakat dan petugas diharapkan meningkatkan kewaspadaannya,” demikian bunyi rekomendasi menutup laporan Pusdalops BPBD DIY.