HAIJOGJA.COM – Tempat Pengolahan Sampah ITF Bawuran Bantul telah memulai tahap uji coba operasional dengan menerima kiriman sampah dari Kota Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komisioning, yaitu proses pengujian sistem sebelum operasional penuh dilakukan.

Tenaga Ahli PD Aneka Darma, Imam Santoso, menjelaskan bahwa beberapa truk sampah dari Yogyakarta telah masuk ke fasilitas ITF sesuai perjanjian kerja sama antardaerah.

Meskipun teknologi masih dalam tahap penyempurnaan, sebagian sampah dari wilayah Bantul juga mulai diolah.

“Proses komisioning tes terus kami jalankan. Kami sudah mulai menerima sampah dari kota, meski masih dalam tahap penyempurnaan teknologi dan juga mengolah sebagian sampah dari Bantul” ujar Imam, Sabtu (17/5/2025), dikutip dari Harian Jogja.

Selama masa uji coba ini, ITF menerima sekitar 8–10 ton sampah per hari dan beroperasi antara 2 hingga 5 jam.

Imam menekankan bahwa kapasitas maksimal pengolahan harian bisa mencapai 70 ton, namun saat ini dibatasi di bawah 50 ton untuk menjaga efisiensi energi dan mematuhi ketentuan lingkungan.

Sistem pengolahan di ITF menggunakan metode insinerasi bertekanan tinggi, yang mampu mengubah logam ringan dalam sampah menjadi residu bernilai guna.

Imam juga menggarisbawahi bahwa karena biaya operasional yang tinggi, pengelolaan volume sampah dan efisiensi biaya menjadi aspek penting.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebutkan bahwa kerja sama antara Pemkab Bantul dan Pemkot Yogyakarta telah berlangsung sejak kepemimpinan Wali Kota Haryadi Suyuti dan dilanjutkan oleh Wali Kota Sugeng Purwanto.

Nantinya, Kota Yogyakarta akan menitipkan minimal 50 ton sampah per hari ke ITF Bawuran, namun hanya residu yang tidak dapat didaur ulang yang akan dibakar.

Adapun skema kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta (KPBU) menetapkan tarif Rp450.000 per ton sampah.

Fasilitas ini ditargetkan mulai beroperasi secara penuh pada akhir Mei 2025, dengan proses instalasi alat pendukung yang hampir rampung.

Halim menegaskan bahwa ke depan ITF Bawuran akan mampu melayani pengolahan sampah dari dua daerah, yakni Bantul dan Kota Yogyakarta.