HAIJOGJA.COM – Gudeg, kuliner khas Yogyakarta berbahan dasar nangka muda, menjadi incaran wisatawan terutama saat musim liburan.

Kawasan-kawasan seperti Kampung Wijilan, sekitar Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga sepanjang Jalan Solo-Yogyakarta ramai dikunjungi pemburu gudeg dari luar daerah.

Melihat besarnya animo wisatawan, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mendorong para pelaku usaha kuliner gudeg untuk terus berinovasi menciptakan varian baru guna menjangkau lebih banyak kalangan.

Dalam Festival Kuliner Gula Kelapa Gudeg Sejuta Rasa yang berlangsung di Alun-Alun Selatan Yogyakarta pada 4 Juli 2025, Hasto menekankan pentingnya pengembangan gudeg yang tak hanya lezat, tapi juga bernilai gizi tinggi dan lebih sehat.

“Penting sekali menghadirkan gudeg dengan varian-varian yang baru agar gudeg menjadi makanan yang makin digemari banyak orang,” kata Hasto di sela menghadiri Festival Kuliner Gula Kelapa Gudeg Sejuta Rasa, di Alun-Alun Selatan Yogyakarta, Sabtu 4 Juli 2025, dilansir dari Tempo.

Berbahan Dasar Jantung Pisang

Gudeg tradisional yang biasanya bercita rasa manis dengan pelengkap seperti sambal krecek, telur, ayam, dan blondo (santan kental), dinilai masih dapat dikreasikan menjadi hidangan dengan cita rasa dan kandungan gizi yang beragam.

Salah satu contohnya adalah gudeg berbahan dasar jantung pisang yang diperkenalkan dalam festival tersebut.

Gudeg ini diberi nama “Gudeg Koroner”, yaitu manfaatnya yang rendah kolesterol namun tinggi serat, sehingga lebih ramah untuk penderita kolesterol tinggi.

Sebagai mantan Kepala BKKBN dan dokter kandungan, Hasto menyebut bahwa jika diolah dengan tepat, gudeg dapat tetap aman dikonsumsi tanpa menyebabkan lonjakan kolesterol atau gula darah.

Ruang Kreativitas

Guna mendukung terciptanya variasi baru gudeg, pemerintah juga menyediakan ruang bagi kreativitas para pengusaha kuliner.

Dalam festival yang melibatkan Asosiasi Pengusaha Gudeg Yogyakarta itu, sebanyak 5.007 porsi gudeg dibagikan gratis dan berhasil mencatatkan rekor MURI sebagai sajian gudeg terbanyak.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menambahkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan FKKMK UGM dalam merancang gudeg yang lebih sehat dan higienis.

Festival ini pun digelar bertepatan dengan liburan sekolah, sebagai sarana promosi budaya kuliner kepada wisatawan yang sedang memadati Yogyakarta.

Melalui acara ini, pemerintah berharap wisatawan dapat menikmati suasana meriah sekaligus mengenal kekayaan varian gudeg yang ditawarkan Kota Yogyakarta.

“Dari festival itu, kami mengajak wisatawan turut bergembira dan mengikuti atraksi sembari mengenalkan berbagai ragam gudeg di Kota Yogyakarta yang bisa menjadi referensi kuliner mereka,” kata dia.