Cek! Profil BEM UGM 2025, Alasan Keluar dari Aliansi BEM SI
HAIJOGJA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) resmi menyatakan pengunduran diri dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) setelah mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) ke-XVIII di Padang, Sumatera Barat.
Pernyataan pengunduran diri ini diumumkan melalui akun Instagram @bemkm_ugm pada 18 Juli 2025.
Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, menjelaskan bahwa langkah ini diambil demi menjaga kemandirian gerakan mahasiswa dan konsistensi dalam membela kepentingan rakyat.
“Kami memilih jalan sunyi tapi bercahaya: setia bersama rakyat,” tegas Tiyo dalam unggahan.
Menurut BEM UGM, forum BEM SI kini diliputi persoalan internal yang tidak lagi relevan dan dinilai terlalu dekat dengan kekuasaan.
Mereka juga mengkritik kehadiran karangan bunga dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang dianggap merusak semangat perjuangan mahasiswa.
Selain itu, terjadinya kekerasan antar peserta Munas yang mengakibatkan dua mahasiswa terluka juga menjadi salah satu alasan pengunduran diri mereka dari aliansi tersebut.
Alasan BEM KM UGM Mengundurkan Diri
Gerakan mahasiswa yang mengusung semangat “Kerakyatan” menjadi sorotan publik karena melibatkan sejumlah figur politik, aparat keamanan, pejabat daerah, dan perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam forum Musyawarah Nasional (Munas) di Universitas Dharma Andalas, Padang, Sumatera Barat, yang berlangsung pada 13–19 Juli 2025.
Munas ini merupakan agenda tahunan untuk memilih pengurus baru, dan pelaksanaannya dimulai pada 17 Juli selama tiga hari di kampus tersebut.
Panitia Munas turut menghadirkan berbagai tokoh publik, seperti Ketua Umum Partai Perindo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Kapolda Sumbar, serta perwakilan BIN daerah.
Mereka juga mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Keterlibatan para pejabat itu menimbulkan kontroversi.
Selain itu, proses pemilihan pengurus BEM SI Kerakyatan sempat diwarnai kericuhan hingga menyebabkan beberapa peserta terluka.
Kecewa dengan kondisi tersebut, BEM KM UGM memilih mundur dari aliansi.
Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, menyayangkan forum yang seharusnya menjadi ruang perjuangan untuk kepentingan rakyat justru terdistorsi oleh kepentingan politik dan konflik internal.
“Kehadiran elit politik dan aparat keamanan mencederai independensi gerakan mahasiswa,” kata Tiyo saat dihubungi pada Sabtu, 19 Juli 2025, dikutip dari Tempo.
Ia menegaskan bahwa pengunduran diri BEM UGM merupakan wujud tanggung jawab moral untuk menjaga kemandirian gerakan mahasiswa dan menjauh dari pengaruh kekuasaan.
Atas dasar itu, mereka secara resmi keluar dari Aliansi BEM SI.
Klarifikasi Panitia Munas
Sementara itu, Ketua BEM Universitas Dharma Andalas sekaligus panitia Munas, Rifaldi, membantah bahwa kehadiran pejabat dan politikus mempengaruhi netralitas panitia.
Menurutnya, para tokoh tersebut diundang sebagai bagian dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Barat yang turut membuka acara secara seremonial.
Rifaldi menjelaskan bahwa keberadaan Forkopimda merupakan syarat dari pihak pengelola Asrama Haji yang digunakan sebagai tempat menginap peserta.
Ia menegaskan bahwa kehadiran mereka tidak memengaruhi komitmen panitia untuk tetap kritis terhadap kekuasaan.
Ia juga mengklarifikasi bahwa karangan bunga dari BIN daerah hadir secara mendadak tanpa pemberitahuan, dan langsung diturunkan oleh panitia.
“Langsung kami turunkan karena sebelumnya tidak ada informasi BIN kirim ucapan selamat,” kata dia.
Penjelasan Koordinator Pusat BEM SI
Terkait mundurnya dua BEM anggota, Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menahan keputusan tersebut.
Ia menegaskan bahwa BEM SI menghargai setiap keputusan yang diambil oleh anggota aliansi.
Menurut Muzammil, perbedaan pendapat dalam organisasi adalah hal wajar yang mencerminkan dinamika gerakan mahasiswa.
“Kami memahami bahwa setiap gerakan memiliki arah strategis masing-masing dalam merespons dinamika bangsa,” kata dia pada Senin, 21 Juli 2025.
Namun, Muzammil mengakui bahwa keluarnya dua BEM dari kampus besar menjadi evaluasi penting bagi kepemimpinannya agar lebih menekankan nilai integritas dan idealisme dalam membangun aliansi.
Struktur Organisasi Kabinet Transformasi Profil BEM UGM 2025
Kabinet BEM KM UGM tahun 2025 dibentuk dengan susunan strategis yang diisi oleh mahasiswa-mahasiswa berprestasi lintas disiplin ilmu dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada.
1. Bidang Kemasyarakatan
- Wakil Ketua: Muhammad Riendy Tri Putra
- Koordinator 1: Besta Fajar Bagaskara
- Koordinator 2: Ahimsa Muhammad Noor
- Kepala Departemen Sosial Masyarakat: Minarni Kukilo Buhana
- Kepala Departemen Pengembangan Masyarakat Desa: Rakha Abiyyu Indrafarras Basoeki
2. Bidang Analisis
- Wakil Ketua: Sheron Adam Funay
- Koordinator: Jires Sinaga
- Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan: Rindra Adriansyah
- Kepala Departemen Analisis Isu Strategis: Aditya Rizky Nugroho
3. Bidang Relasi
- Wakil Ketua: Beltzasar Kaleb Salamuk
- Koordinator 1: Azriel Nabihasyah
- Koordinator 2: Christopher John Ansek
- Kepala Departemen Hubungan Luar: Emanuel Prince
- Kepala Departemen Kolaborasi Internal: Muhammad Royhansyah Ismail
4. Bidang Kemahasiswaan
- Wakil Ketua: Muhammad Shafa Aldith Ariela
- Koordinator Pelayanan Mahasiswa: Sabiq Muhammad Al Ghozi
- Koordinator Pengembangan Potensi Mahasiswa: Hafizuddin Ghalib
- Kepala Departemen Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa: Kent Abimael Danendra Sebayang
- Kepala Departemen Kesehatan Mental: Fathur Rachman
- Kepala Departemen Ekonomi Kreatif: Indra Dwi Saputra
- Kepala Departemen Pengembangan Karier, Karya, dan Inovasi: Haliz Majid
5. Bidang Pergerakan
- Wakil Ketua: Asa Qurrota Aina
- Koordinator Eksternal: Muhammad Haris
- Koordinator Internal I: Muhammad Rikza Chanafi
- Koordinator Internal II: Fedora Rifqi Rahmadhan
- Kepala Departemen Aksi dan Propaganda: Muhammad Akhdan Lutfi
- Kepala Departemen Advokasi dan Jejaring Masyarakat: Azry Ahsan Syauqi
6. Sekretariat Jenderal
- Sekretaris Jenderal: Erwin Uday Rianto
- Koordinator Internal: Cinta Najwa Putria Irwansyah
- Koordinator Eksternal: Fakhri Muhammad
- Kepala Biro Sekretaris Kabinet: Wilis Oryza Maris
- Kepala Biro Keuangan: Adellia Maharani Putri
- Kepala Biro Media dan Informasi: Wildy Zhalifunnas
7. Inspektorat Jenderal
- Inspektur Jenderal: Arza Bili Yusuf
- Koordinator Internal: Shaffan Zaky Soedarmo
- Koordinator Eksternal: Naufal Kusuma Putra
- Kepala Biro Pengendali dan Penjamin Mutu: Ihsanul Fikri Alfarizel
- Kepala Biro Pengembangan SDM: Muhammad Dwiky Ilmawan
Itulah susunan kepengurusan BEM KM UGM 2025 yang telah resmi menarik diri dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI). Semoga informasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan.