HAIJOGJA.COM – International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2023, secara resmi dibuka pada hari Kamis, tanggal 24 Agustus 2023, di The Rich Jogja Hotel, Yogyakarta.

ICROM merupakan forum pertemuan bagi para peneliti dan akademisi dari dalam dan luar Indonesia yang membahas isu Moderasi Beragama dalam ruang publik.

Dalam pembukaannya, Dedi Slamet Riyadi, Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, menjelaskan bahwa sebanyak 300 peneliti dari berbagai belahan Indonesia dan luar negeri telah mengirimkan naskah penelitian yang membahas fenomena keberagamaan di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 peneliti hadir secara langsung dan naskah-naskah mereka telah terpilih.

“Kami berharap para peneliti ini dapat berdiskusi dengan harmoni dan melakukan diskusi lintas teks terkait moderasi beragama di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Masmin Afif, M. Ag, Kepala Kantor Wilayah Kemenag DI Yogyakarta, dalam sambutannya pada pembukaan acara ini, menyatakan bahwa konferensi ini merupakan bukti nyata dari inklusivitas umat manusia yang berasal dari berbagai etnis dan keyakinan.

“Keberagaman ini perlu diakui sebagai warisan yang harus dijaga dengan baik,” tambahnya.

Masmin juga mengingatkan tentang pentingnya moderasi beragama sebagai acuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, terutama menjelang pesta demokrasi pada tahun 2024.

“Kita terus meningkatkan kesatuan visi dan pemahaman tentang bagaimana kita bisa menjadi umat bangsa yang baik, moderat, dalam menjalani kehidupan beragama kita,” lanjutnya.

Selain itu, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia periode 2014-2019, dalam sambutannya, menekankan betapa pentingnya penggalian moderasi beragama.

Lukman, yang juga menjadi Penggagas Moderasi Beragama, mengakui bahwa saat ini Islam di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan. Padahal, dalam konteks global, peran agama sangat penting dalam mengatasi berbagai masalah dan tantangan dunia.

Lukman juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi keragaman keberagamaan, penting untuk memahami hakikat ajaran agama itu sendiri.

“Para guru dan orang tua kita mengajarkan bahwa ajaran agama dapat dikategorikan menjadi dua kategori. Pertama, ajaran agama yang bersifat universal, inti, dan pokok. Ajaran ini dapat dipahami oleh semua orang beragama di dunia,” jelasnya.

Ia juga berharap bahwa ICROM 2023 akan menjadi wadah yang luas untuk diskusi dan ide-ide segar tentang moderasi beragama sebagai solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh agama dalam masyarakat.

ICROM 2023 diadakan mulai tanggal 24 hingga 26 Agustus 2023 di Yogyakarta. Acara ini terbuka untuk umum dan mencakup Podcast On Stage yang akan menghadirkan tokoh agama terkenal seperti Habib Husein Ja’far, Dr. Fahrudin Faiz, dan Puthut EA.