HAIJOGJA.COM – Harga sejumlah sayuran di Yogyakarta kembali merangkak naik, sementara harga bahan pokok lain seperti beras, gula, dan minyak goreng cenderung stabil dalam sebulan terakhir.

Di Pasar Beringharjo, beras medium dijual Rp13.000 per kilogram dan belum mengalami perubahan harga sejak sebulan terakhir.

Sementara di Pasar Prawirotaman, harga beras jenis yang sama sedikit lebih tinggi, yakni Rp14.000 per kilogram, juga stabil sejak awal September.

Untuk komoditas gula pasir, di Pasar Beringharjo masih dijual Rp17.000 per kilogram, sedangkan di Pasar Prawirotaman Rp18.000 per kilogram.

Harga Cabai di Yogyakarta Melonjak

Adapun minyak goreng kemasan merek MinyaKita di dua pasar tersebut sama-sama dibanderol Rp15.500 per liter.

Berbeda dengan sembako yang relatif stabil, harga sayur justru menunjukkan tren kenaikan. Ida Chabibah, pedagang sayur di Pasar Beringharjo, menyebut cabai menjadi komoditas yang paling terasa kenaikannya.

Cabai rawit merah kini dijual Rp45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp35.000. Cabai keriting merah juga naik dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.

“Kalau rawit hijau harganya tetap di Rp40.000 per kilogram. Tapi cabai keriting hijau naik dari Rp25.000 ke Rp35.000, dan cabai teropong merah dari Rp40.000 ke Rp60.000 per kilogram,” ujar Ida saat ditemui, Senin (6/10/2025), dikutip dari RRI.

Selain cabai, harga brokoli juga ikut naik dari Rp20.000 menjadi Rp27.000 per kilogram. Menurut Ida, harga sayur memang sering berubah-ubah setiap hari.

“Pemicunya cuaca, tapi daya beli masyarakat masih stabil karena sayur tetap jadi kebutuhan pokok,” tambahnya.

Sementara itu, Nita, warga Bantul, mengaku mulai kesulitan dengan kenaikan harga bahan pangan.

Ia harus mengeluarkan biaya lebih untuk kebutuhan dapur, terutama karena keluarganya gemar makanan pedas.

“Sekarang cabai mahal banget, jadi terpaksa dikurangi waktu masak. Tapi mau gimana lagi, tetap harus beli karena kebutuhan sehari-hari. Semoga harga bisa turun lagi,” harapnya.