HAIJOGJA.COM – Mahasiwa UNY membuat gebrakan dengan mengembangkan media edukasi.

Media yang dibuat bermanfaat untuk mengetahui risiko dan pencegahan pernikahan dini bagi remaja usia awal.

Media tersebut bernama Funnari (Fun Augmented Reality Early-Age Merried berbasis Augmented Reality).

Adapun kelompok mahasiwa tersebut diantaranya yakni, Farah Nabila Nur Afifah dan Anggi Anggreini prodi Teknologi Pendidikan, Dinda Rahmawati prodi Bimbingan dan Konseling serta Nandini Rohmi prodi Pendidikan Matematika.

Menurut dari seorang salah satu mahasiswa tersebut, pernikahan dini berdampak negatif dari aspek kesehatan, psikologis, ekonomi, hingga sosial yang disebabkan rendahnya tingkat pendidikan yang menjadikan para remaja tidak mengetahui berbagai dampak negatif dari pernikahan anak.

Oleh karena itu penting untuk mempromosikan pendidikan, kesadaran, dan aksesibilitas terhadap sumber daya yang mendukung pernikahan yang sehat dan dilakukan dengan pertimbangan matang.

“Media yang tepat untuk remaja usia awal adalah media yang berhubungan dengan gadget seperti berbasis Augmented Reality karena dapat merangsang pola pikir dalam berpikiran kritis terhadap sesuatu masalah dan kejadian yang ada pada keseharian” ungkapnya, dilansir pada Minggu 25 September 2023.

Funarri diharapkan dapat merubah pola pikir remaja awal sehingga dapat mengubah keadaan perasaan, pikiran, dan tingkah laku untuk menghindari tindakan yang berpotensi terjadinya pernikahan dini.

Funarri berisi 6 materi yaitu pengertian pernikahan dini, faktor penyebab pernikahan dini, berbagai dampaknya seperti dampak pada kesehatan, dampak psikologis, dampak pendidikan serta dampak keberlangsungan rumah tangga.

Selain itu juga ada materi solusi agar tidak menikah dini, pacaran tidak sehat/perilaku beresiko, mitos fakta pernikahan dini dan pergaulan remaja.

Dinda Rahmawati menjelaskan pengembangan Funarri menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations) dimana merupakan model yang melibatkan tahap-tahap pengembangan dengan lima langkah/fase pengembangan.

Diketahui, pembuatan aplikasi Augmented Reality Funarri menggunakan Unity versi 2021.3.11f1.

“Pembuatan menggunakan aplikasi Unity dengan menciptakan canvas yang sesuai dengan ukuran layar android dimana sebelumnya kami telah mempersiapkan pembuatan fitur-fitur tambahan seperti gambar, audio menggunakan editing capcut dan video menggunakan aplikasi powtoon” papar Nandini.

Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMRSH tahun 2023.