Exit Toll Bokoharjo Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru di Kawasan Prambanan
HAIJOGJA.COM – Proyek pembangunan Tol Jogja-Solo terus dipercepat dengan harapan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Prambanan dan memperlancar mobilitas kendaraan menuju dan dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satu daerah yang diperkirakan akan mengalami peningkatan aktivitas adalah kawasan perbukitan Prambanan.
Meski tidak dilewati langsung oleh jalur utama tol, kawasan Prambanan akan menerima limpahan arus kendaraan dari Exit Toll Bokoharjo.
Gerbang tol ini merupakan bagian dari jaringan Tol Jogja-Solo yang terkoneksi melalui Simpang Susun Purwomartani, yang saat ini sedang dibangun di Cupuwatu, Kalasan, Sleman.
Simpang susun ini memungkinkan pengendara berpindah jalur tanpa harus berhenti, dengan posisi yang berada di dekat RS PDHI dan melintasi beberapa jalan utama seperti Jalan Cangkringan, Jalan Solo, dan Jalan Opak Raya.
Exit toll Bokoharjo tidak menggunakan Jalan Opak Raya secara langsung, melainkan membangun akses baru ke arah Jalan Prambanan-Piyungan dan selanjutnya terhubung ke ruas jalan baru Prambanan-Gayamharjo yang saat ini dalam tahap konstruksi.
Ruas ini juga akan menjadi jalur penghubung penting menuju Kabupaten Gunungkidul.
Pembangunan jalan baru tersebut dibagi menjadi dua bagian: Segmen A sepanjang 4,7 kilometer yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, dan Segmen B sepanjang 4,3 kilometer yang akan didanai melalui Dana Keistimewaan (Danais).
Jalur ini melintas di sisi selatan kawasan wisata seperti Tebing Breksi, Candi Ijo, dan Obelix Hills, serta akan dilengkapi dengan underpass di bawah jalan utama ke destinasi wisata.
Pemerintah DIY juga berencana membangun rest area di luar tol dekat Tebing Breksi, khususnya di sekitar Exit Toll Bokoharjo.
Tidak seperti rest area pada umumnya, area ini akan menonjolkan produk-produk lokal dan UMKM untuk mendukung ekonomi masyarakat sekitar.
Lokasinya akan terhubung dengan jalur baru Prambanan-Gayamharjo, yang turut mendukung konektivitas menuju Gunungkidul.
Rest area ini diharapkan menjadi simpul baru pertumbuhan ekonomi di timur Yogyakarta.