Event Akhir Pekan Kulon Progo: Festival Nglarak Blarak 23 Agustus 2025, Yuk Meriahkan!
HAIJOGJA.COM — Akhir pekan ini, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata menggelar event Festival Nglarak Blarak 2025.
Event yang hadir di akhir pekan ini merupakan salah satu upaya melestarikan sekaligus mengenalkan permainan tradisional khas daerah kepada masyarakat luas.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari promosi pariwisata daerah yang mengangkat kearifan lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo Joko Mursito mengatakan, Festival Nglarak Blarak 2025 akan digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2025 mulai pukul 18.00 WIB.
“Festival ‘Nglarak Blarak’ (lomba pacuan menarik pelepah daun kelapa) diselenggarakan pada Sabtu, 23 Agustus 2025 pukul 18.00 WIB sampai selesai di Alun-alun Wates, Kulon Progo,” kata Joko Mursito di Kulon Progo, Jumat, 22 Agustus 2025.
Dijelaskan Joko, tujuan utama dari festival ini adalah melestarikan permainan tradisional serta mempererat tali persaudaraan antargenerasi muda di wilayah Kulon Progo.
“Melalui festival ini, kami berharap generasi muda semakin mencintai budaya lokal sekaligus menjadikan kegiatan ini sebagai ruang kreativitas, kekompakan, dan hiburan bagi masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, “Festival ini diharapkan mampu menjadikan daya tarik untuk para wisatawan,” katanya.
Permainan Tradisional Nglarak Blarak
Permainan tradisional Nglarak Blarak sendiri menggunakan pelepah daun kelapa (blarak) sebagai alat utama dalam perlombaan estafet.
Selain bersifat menghibur, permainan ini juga mengandung nilai edukatif yang penting bagi pembentukan karakter.
“Nglagak Blarak” sendiri merupakan permainan tradisional yang memanfaatkan pelepah kelapa (blarak) sebagai media lomba estafet.
“Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kerjasama, keuletan dan sportivitas yang diwariskan dari generasi ke generasi,” katanya.
Penyelenggaraan Festival Nglarak Blarak menjadi bagian dari upaya mengenalkan dan mempopulerkan olahraga tradisional yang menjadi warisan budaya lokal.
Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga menjadi media pendidikan bagi masyarakat, terutama generasi muda.
“Festival ini juga dimaksudkan untuk melestarikan salah satu budaya yang dimiliki Kabupaten Kulon Progo dan mempererat persatuan dan kesatuan melalui olahraga tradisional,” katanya.
Peserta Festival Nglarak Blarak
Festival ini diikuti oleh karang taruna dari seluruh kapanewon (kecamatan) se-Kabupaten Kulon Progo.
Total terdapat 12 kapanewon yang berpartisipasi, masing-masing mengirimkan tim beranggotakan 10 orang.
Komposisi peserta terdiri dari tiga pemain putri, tiga pemain putra sebagai pemain inti, satu pemain cadangan putra, satu cadangan putri, serta dua official dari unsur pria dan wanita.
“Festival ini menampilkan kreativitas, kekompakan, sekaligus sportivitas dalam lomba tradisional ‘Nglarak Blarak’,” katanya.