HAIJOGJA.COM – BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah bersiap menghadapi ancaman kekeringan hingga Januari 2024.

Persiapan ini berdasarkan pada informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY yang memprediksi adanya musim kemarau yang berkepanjangan pada tahun ini.

Noviar Rahmad, yang menjabat sebagai Kepala Plt Pelaksana BPBD DIY, menjelaskan bahwa setiap kabupaten di wilayah DIY telah melakukan tindakan pencegahan untuk menghadapi potensi kekeringan tahun ini.

Salah satu tindakan tersebut adalah persiapan penyediaan pasokan air bersih.

Selain itu, Noviar menambahkan bahwa dalam penanganan kekeringan, sumber dana dari Belanja Tidak Terduga (BTT) juga dapat dimanfaatkan. “Dari kabupaten-kabupaten, masih ada kemampuan untuk menangani situasi ini.

Saya telah menerima laporan mengenai kekeringan di berbagai kabupaten, dan hingga bulan Januari mendatang, kami optimistis bahwa kami akan siap menghadapi tantangan ini,” ujarnya.

Hingga saat ini, menurut Noviar, dampak kekeringan terhadap sektor pertanian masih dapat ditangani dengan menggunakan bantuan dropping air yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

“Kesiapan menghadapi kekeringan hingga Januari 2024 masih bisa diandalkan. Kebutuhan utama adalah pasokan air melalui dropping air.

Dari laporan yang saya terima dari dinas pertanian, situasi masih terkendali dan belum ada laporan mengenai dampak serius pada pertanian.

Oleh karena itu, kebutuhan akan pasokan air masih dapat dipenuhi oleh masing-masing kabupaten,” jelasnya.

Selain itu, Noviar juga menyebutkan bahwa pihaknya baru-baru ini telah melakukan klarifikasi dengan kabupaten dan kota terkait mengenai situasi kekeringan.

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah koordinasi dan persiapan yang lebih lanjut untuk menghadapi potensi kekeringan yang lebih serius di masa mendatang.