Top 5 Pantai Pasar Putih di Gunungkidul Jogja, Surga Tersembunyi yang Jarang Orang Ketahui
HAIJOGJA.COM – Liburan ke pantai-pantai di Gunungkidul adalah pilihan tepat bagi pecinta alam dan keindahan laut.
Terletak di bagian selatan Yogyakarta, kawasan ini terkenal dengan deretan pantainya yang eksotis.
Masing-masing pantai memiliki daya tarik tersendiri, seperti pasir putih bersih, tebing karang megah, hingga ombak yang cocok untuk berselancar.
Suasana alam yang masih asri membuat pengunjung bisa merasakan ketenangan dan keindahan khas pantai selatan.
Selain menikmati panorama, wisatawan juga bisa melakukan berbagai aktivitas seru seperti berkemah, bermain voli pantai, memancing, atau mencicipi hidangan laut segar di warung-warung lokal.
Beberapa pantai juga menyediakan spot foto yang instagramable dan fasilitas seperti gazebo atau penginapan sederhana.
Liburan ke Gunungkidul memberikan kombinasi pengalaman petualangan dan relaksasi, menjadikannya destinasi favorit bagi keluarga, pasangan, maupun backpacker.
5 Pantai Pasar Putih di Gunungkidul Jogja
Berikut 5 pantai pasir putih di Gunungkidul, Jogja yang merupakan surga tersembunyi dan masih jarang diketahui wisatawan, lengkap dengan lokasi dan biaya masuk!
1. Pantai Nglambor

Pantai Nglambor memiliki daya tarik unik yang jarang diketahui banyak orang, yaitu keberadaan dua batu karang besar di tengah laut yang dikenal dengan nama Batu Kura-Kura.
Batu karang ini tidak hanya menjadi ikon pantai, tetapi juga berfungsi sebagai pemecah ombak alami.
Karena perlindungan dari batu tersebut, air di sekitar bibir pantai menjadi relatif tenang, menjadikan Nglambor satu-satunya pantai di Gunungkidul yang cocok untuk snorkeling.
Kejernihan air lautnya memungkinkan wisatawan melihat ikan tropis dan terumbu karang bahkan tanpa menyelam terlalu dalam.
Selain pesona bawah lautnya, Pantai Nglambor juga dikelola oleh komunitas lokal dengan pendekatan berbasis konservasi.
Salah satu hal menarik adalah wisatawan tidak diperbolehkan menggunakan alat snorkeling pribadi demi menjaga kelestarian terumbu karang, semua peralatan wajib disewa dari pengelola lokal yang sudah terstandar.
Langkah ini bertujuan menghindari kerusakan lingkungan laut akibat peralatan yang tidak sesuai.
Pengunjung juga bisa mencoba aktivitas body rafting di sekitar aliran air laut dangkal yang mengalir ke batuan karang, menambah pengalaman seru yang berbeda dari pantai-pantai lain di Gunungkidul.
- Lokasi: Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Sekitar 2,5 jam dari Kota Jogja.
- Biaya Masuk: Tiket terusan Rp15.000 (termasuk kawasan pantai sekitar seperti Siung dan Jogan), parkir motor Rp3.000, mobil Rp5.000.
2. Pantai Watu Lumbung

Pantai Watu Lumbung terbentuk dari letusan gunung api purba dan memiliki batu karang raksasa khas bernama Watu Lumbung — tingginya sekitar 6 meter dengan diameter 5 meter — yang tampak seperti lumbung padi terpisah dari daratan utama.
Saat air laut sedang surut (biasanya setelah siang hari), pengunjung bisa berjalan menuju batu tersebut dan bermain air di pelataran dangkal di sekitarnya.
Selain itu, ada formasi batu berlubang yang disebut Watu Bolong, serta beberapa batu bernama Semar, Batu Candi, Batu Bebek, dan lainnya, yang dipercaya memegang makna mitologis dan sering menjadi spot selfie.
Salah satu fakta jarang diketahui adalah keberadaan Gua Sembaton, tempat pertapaan yang dulunya digunakan oleh Bung Karno.
Di dalam gua ini masih terdapat sisa tersembunyi dan sumber mata air yang konon tak pernah kering, namun pengunjung diyakini harus “meminta izin” secara adat sebelum mengambil air.
Selain itu, masyarakat lokal rutin menggelar tradisi seperti sedekah laut atau nyadran, biasanya dua kali setahun, sebagai bentuk syukur dan penghormatan terhadap penunggu pantai.
Ritual ini memperkaya nilai budaya pantai dan menambah kesakralan di balik keindahan alamnya.
- Lokasi: Dusun Watu Lumbung, Desa Balong, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul.
- Biaya Masuk: Gratis, hanya bayar parkir sekitar Rp3.000-Rp5.000.
3. Pantai Ngrawah

Pantai Ngrawah dikenal sebagai hidden gem di Gunungkidul yang terasa seperti pantai pribadi karena sangat sepi pengunjung—even saat musim liburan.
Lokasinya berada di antara Pantai Ngrenehan dan Midodaren di Desa Kanigoro, Saptosari, dan hanya dapat dicapai setelah trekking 20–30 menit melalui ladang dan persawahan dengan trek yang menantang.
Pasirnya putih bersih, air biru kehijauan, serta dikelilingi dua tebing karang tinggi yang ditumbuhi pandan laut, menciptakan suasana yang alami dan menenangkan jiwa.
Pengunjung kadang menjadi yang pertama sampai di sana pada hari kerja, memberikan pengalaman eksklusif seolah pantai milik sendiri.
Salah satu fakta unik Pantai Ngrawah adalah keberadaan gua karang di bagian barat pantai yang dulu digunakan warga lokal untuk mencari lobster atau rumput laut.
Gua ini belum banyak dijamah turis, memberikan nuansa petualangan tambahan bagi pengunjung yang suka eksplorasi alam.
Selain itu, kamu bisa menangkap kepiting kecil dan kerang di pasir lembutnya, lalu melepasnya kembali—aktivitas santai yang menyenangkan tanpa mengganggu ekosistem sekitar.
- Lokasi: Dekat Pantai Baron, tepatnya di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul.
- Biaya Masuk: Gratis, hanya membayar parkir motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.
4. Pantai Kayu Arum

Pantai Kayu Arum punya keunikan tersendiri yaitu sebelum sampai ke tepi laut, pengunjung harus berjalan melewati hamparan luas perkebunan jagung lokal yang hijau dan tenang.
Nuansa pedesaan dan alam terasa semakin nyata ketika pepohonan pisang dan pandan laut mulai menghiasi sepanjang jalur trekking.
Setelah trekking ±15 menit dari Baron Technopark, kamu akan tiba di bibir pantai dengan pasir putih lembut yang dikelilingi dua bukit karang tinggi—seolah menjadi gerbang alami yang melindungi pantai dari keramaian.
Pemandangan yang bertolak dari hijau ladang ke birunya laut menjadikannya pengalaman eksklusif dan jarang dirasakan di pantai lain.
Selain panorama, Pantai Kayu Arum juga menarik sebagai tempat yang cocok untuk camping dan memancing.
Area berkemah meskipun sederhana—tidak banyak fasilitas—namun menciptakan suasana seolah pantai ini milik pribadi, terlebih saat sore hari ketika ombak datang dengan lembut dan langit jingga menyambut matahari terbenam.
Ada gazebo alami berbentuk jamur dari alang-alang di tepi pantai yang banyak jadi spot foto eksotik gratis.
Kombinasi ketenangan, minim sampah plastik karena kunjungan belum masif, serta akses yang perlu effort—semua menjadikan Kayu Arum sebagai hidden gem sejati Gunungkidul.
- Lokasi: Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul. Masih satu jalur dengan Pantai Ngobaran dan Nguyahan.
- Biaya Masuk: Tiket terusan kawasan sekitar Rp10.000, parkir Rp3.000-Rp5.000.
5. Pantai Greweng

Pantai Greweng, yang berada di Desa Pendowo, Jepitu, Girisubo (sekitar 74 km atau 2 jam dari Jogja), adalah hidden gem sejati Gunungkidul karena aksesnya yang menantang tapi hasilnya spektakuler.
Setelah parkir di Pantai Jungwok, pengunjung harus trekking sekitar 20–30 menit melalui jalur setapak di hutan karst dan persawahan sebelum tiba di pantai berbentuk teluk kecil yang dikelilingi oleh dua tebing karst tinggi—bagaikan gerbang alami yang melindungi area pantai dari ombak besar.
Karena sulit dijangkau dan minim pengunjung, Greweng terasa sangat privat, seolah pantai ini milik pribadi. Hal ini menjadikannya tempat favorit untuk camping dan relaksasi jauh dari keramaian.
Selain panorama alamnya, Greweng juga kaya cerita mistis yang dipercaya warga lokal.
Di sepanjang trek menuju pantai terdapat area yang disebut “pasar alam gaib” atau pasar jin, pembatasnya berupa tali dan larangan untuk melewati atau mengambil apapun di sekitar pohon—diyakini akan membawa gangguan jika dilanggar.
Di dekat situ juga terdapat Goa Pertapan (atau Goa Macan menurut versi lain) yang dulu dipercayai pernah ditapaki oleh Presiden Soekarno, dan hingga kini dipakai petapa.
Ada pula sumber air payau alami yang bermuara ke laut, menjadi andalan para camper untuk mandi atau mencuci, sekaligus memisahkan pasir putihnya. Semua unsur ini menambah dimensi mistis dan spiritual yang membuat Greweng unik dan penuh cerita.
- Lokasi: Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul. Dekat dengan Pantai Wediombo.
- Biaya Masuk: Tiket kawasan Rp10.000 (juga berlaku untuk Wediombo), parkir Rp3.000-Rp5.000.
Tips Liburan ke Pantai Gunungkidul
Berikut 8 tips liburan ke pantai Gunungkidul tanpa ribet dan hemat budget, masing-masing dijelaskan dalam 100 kata:
1. Rencanakan Jadwal dan Lokasi Pantai
Agar liburan tidak membingungkan, rencanakan jadwal kunjungan dan pilih pantai yang ingin dikunjungi sejak awal.
Gunungkidul memiliki banyak pantai, seperti Pantai Indrayanti, Drini, atau Pok Tunggal, masing-masing memiliki jarak dan akses berbeda.
Dengan merencanakan rute, kamu bisa menghemat waktu, bensin, dan tenaga.
Gunakan aplikasi peta digital untuk memperkirakan waktu tempuh dan jarak antar pantai.
Hindari kunjungan saat musim hujan karena jalanan bisa licin dan ombak lebih tinggi, sehingga banyak pantai bisa menjadi kurang aman untuk dikunjungi.
2. Gunakan Transportasi Pribadi atau Rombongan
Menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil akan lebih hemat dan fleksibel dibanding transportasi umum.
Jika bepergian dengan teman atau keluarga, sebaiknya menyewa mobil secara patungan agar biaya bahan bakar dan sewa kendaraan bisa dibagi rata.
Dengan transportasi sendiri, kamu bisa bebas mengatur waktu dan menjelajahi lebih banyak pantai dalam satu hari.
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima karena medan menuju pantai cukup berliku dan menanjak.
Jangan lupa isi bensin penuh sebelum berangkat karena SPBU cukup jarang ditemukan di dekat area pantai.
3. Bawa Bekal Makanan dan Minuman Sendiri
Harga makanan di sekitar pantai biasanya lebih mahal dibanding harga di kota, terutama jika berada di lokasi yang jauh dari pemukiman warga.
Untuk menghemat pengeluaran, bawalah bekal makanan ringan, nasi bungkus, dan air minum sendiri dari rumah.
Selain lebih hemat, ini juga bisa menghindari antrean atau ketersediaan makanan yang terbatas di pantai yang sepi.
Gunakan wadah makanan yang praktis dan ramah lingkungan.
Namun, pastikan untuk tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan pantai tetap bersih dan asri.
4. Gunakan Pakaian Nyaman dan Simpel
Agar lebih leluasa menikmati suasana pantai, gunakan pakaian yang ringan, menyerap keringat, dan mudah dikeringkan.
Pilih sandal jepit atau sepatu sandal untuk memudahkan berjalan di pasir atau bebatuan.
Bawa pakaian ganti jika berencana bermain air atau berenang.
Dengan berpakaian simpel, kamu tidak perlu repot membawa banyak barang dan bisa lebih fokus menikmati liburan.
Jangan lupa memakai topi, kacamata hitam, dan sunblock untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari yang cukup terik di kawasan pesisir selatan Yogyakarta.
5. Hindari Musim Liburan dan Akhir Pekan
Jika ingin liburan tanpa keramaian dan harga yang lebih murah, sebaiknya hindari datang saat akhir pekan atau musim liburan sekolah.
Pada waktu tersebut, pantai-pantai Gunungkidul cenderung ramai, harga penginapan naik, dan parkiran penuh.
Liburan di hari kerja memungkinkan kamu menikmati pantai dengan lebih tenang, bebas dari kerumunan, dan lebih puas mengambil foto tanpa terganggu banyak orang.
Beberapa pedagang juga cenderung memberikan harga lebih bersahabat di luar hari libur. Selain itu, kamu bisa lebih leluasa memilih tempat duduk atau spot bersantai.
6. Bawa Perlengkapan Pribadi Secukupnya
Agar liburan tetap praktis dan tidak ribet, cukup bawa perlengkapan yang penting saja seperti topi, sunblock, power bank, kamera, dan kantong plastik untuk pakaian basah.
Gunakan tas ransel agar lebih nyaman dibawa ke mana-mana. Jangan membawa barang berlebihan yang justru membuat perjalanan jadi berat dan merepotkan.
Jika berencana menginap, cukup bawa satu set pakaian ganti, handuk kecil, dan perlengkapan mandi mini.
Dengan membawa perlengkapan secukupnya, kamu bisa lebih bebas bergerak dan tidak kelelahan membawa beban saat menjelajahi pantai-pantai yang berbeda.
7. Manfaatkan Penginapan Lokal atau Camping
Jika ingin bermalam, pilih penginapan lokal seperti homestay atau losmen yang harganya jauh lebih terjangkau dibanding hotel.
Banyak warga sekitar pantai yang menyewakan kamar dengan fasilitas sederhana namun cukup nyaman.
Untuk pengalaman yang lebih seru dan hemat, kamu juga bisa membawa tenda dan berkemah di pantai yang mengizinkan camping, seperti Pantai Wediombo atau Pok Tunggal.
Selain murah, kamu bisa menikmati suasana malam pantai yang tenang dan pemandangan matahari terbit langsung dari tempat tidur. Pastikan tetap menjaga kebersihan dan keamanan saat menginap.
8. Beli Oleh-oleh Secukupnya dan Produk Lokal
Bawa oleh-oleh secukupnya agar tidak memberatkan tas atau menguras dompet.
Pilih produk lokal seperti kerajinan tangan, camilan khas, atau baju pantai yang dijual oleh warga setempat.
Selain mendukung ekonomi lokal, kamu juga bisa mendapatkan harga lebih murah dibanding toko oleh-oleh besar.
Tawar-menawar masih berlaku di pasar atau kios kecil, jadi manfaatkan kesempatan ini untuk berhemat.
Jangan lupa untuk membeli barang yang tahan lama dan tidak mudah rusak selama perjalanan pulang.
Fokuslah pada kenangan dan pengalaman, bukan hanya oleh-oleh fisik.