7 Tempat Makan Siang di Jogja yang Legendaris, Enak dan Terjangkau, Ada Soto Kadipiro Hingga Roka Ramen!
HAIJOGJA.COM – Yogyakarta dikenal sebagai surganya kuliner dengan banyak tempat makan siang legendaris yang telah eksis selama puluhan tahun.
Tempat-tempat ini biasanya memiliki resep turun-temurun dan cita rasa khas yang sulit ditiru.
Suasana yang sederhana dan nuansa tradisional sering kali menjadi daya tarik tambahan bagi para pengunjung.
Menu yang disajikan pun beragam, mulai dari hidangan berkuah hingga makanan kering yang disukai berbagai kalangan, baik wisatawan maupun warga lokal.
Selain enak, tempat makan siang ini juga terkenal karena harganya yang ramah di kantong.
Meski legendaris, harga tetap terjangkau tanpa mengurangi kualitas rasa dan porsi.
Banyak orang rela antre demi mencicipi sajian autentik khas Jogja ini, terutama saat jam makan siang.
Tempat-tempat ini menjadi bukti bahwa makanan lezat tidak selalu harus mahal, dan tetap mampu menghadirkan kenangan kuliner yang membekas.
7 Tempat Makan Siang di Jogja yang Legendaris
Berikut daftar 7 tempat makan siang legendaris di Jogja yang terkenal enak, murah, dan punya banyak penggemar setia:
1. Gudeg Yu Djum

Gudeg Yu Djum pertama kali diperkenalkan oleh Djuwariyah (panggilan akrabnya Yu Djum) sejak tahun 1950, dimulai dengan menjajakan gudeg secara pikulan keliling Malioboro dan Widjilan, sebelum akhirnya membuka warung permanen sekitar 1985 di Jalan Kaliurang Km 4,5, Sleman.
Gudeg ini terkenal karena bahan baku nangka muda premium dari Prembun serta ayam dan bebek kampung—diproses secara tradisional dengan kayu bakar dan rempah khas, menciptakan rasa gurih manis yang meresap.
Sajian lengkapnya berupa nasi gudeg, sambal krecek, ayam kampung (suwir, sayap, paha, dada), telur pindang, tempe, tahu, dan areh santan yang semakin memperkaya cita rasa.
- Lokasi & Jam buka: Jalan Wijilan, buka sejak pukul 06.00 sampai sekitar malam (06.00–22.00 WIB)
- Menu utama: Gudeg kering manis, ayam opor, telur, sambal krecek.
- Harga: Sekitar Rp 10.000–45.000 per porsi
2. Soto Kadipiro

Soto Kadipiro telah menjadi ikon kuliner Yogyakarta sejak tahun 1921, saat Karto Wijoyo mulai berjualan soto keliling sebelum menetap dan membuka warung permanen di Jalan Wates No. 33, Kadipiro, Bantul sekitar 1928.
Hingga kini usaha ini dikelola generasi ketiga oleh Sri Sundari, yang menjaga resep otentik warisan keluarga.
Kuah soto bening kuning keemasan dihasilkan dari kaldu ayam kampung segar dan bumbu tradisional seperti ketumbar, jintan, serai, daun jeruk dan kunyitdimasak dalam kuali tanah liat menggunakan kayu bakar untuk menjaga aroma khasnya.
- Lokasi & Jam buka: Jalan Kadipiro No. 3A, buka pagi hingga menjelang sore (07.00–14.00 WIB)
- Menu utama: Soto ayam kampung bening, dilengkapi sate telur, perkedel.
- Harga: Sekitar Rp 10.000–20.000 per porsi
3. Sate Klatak Pak Bari

Sate Klatak Pak Bari merupakan warung legendaris yang berada di Pasar Jejeran Wonokromo, Jalan Imogiri Timur No. 5, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
Usaha ini diwariskan dari neneknya, Mbah Ambyah, yang sudah mulai berjualan sebelum kemerdekaan dan kini diteruskan oleh generasi ketiga, Pak Bari sendiri yang tetap mempertahankan cara tradisional pembakaran dan bumbu minimalis semata garam untuk mengeluarkan rasa asli kambing khas resep turun-temurun.
Daging kambing yang digunakan biasanya berusia 8–9 bulan dan dipotong secara khusus agar empuk dan matang merata, serta ditusuk dengan jeruji sepeda bukan tusuk bambu, agar panas menghantarkan hingga ke dalam potongan daging, menghasilkan sate yang sangat lembut namun tetap gurih
- Lokasi & Jam buka: Imogiri Timur, Km 14, Bantul, jam operasional 16.00–22.00 WIB
- Menu utama: Sate kambing klatak dengan bumbu garam krosok; juga gule dan tongseng kambing.
- Harga: Sekitar Rp 20.000–40.000 per porsi
4. Bakmi Jawa Pak Harjo Geno

Bakmi Jawa Pak Harjo Geno dirintis oleh Pak Geno sejak awal 1950-an (sekitar 1952), lalu digantikan putranya, Harjo Geno, dan saat ini diteruskan oleh istrinya Mugi Lestari setelah Harjo berpulang pada November 2020.
Lokasinya berada di Jalan Mangkuyudan, Mantrijeron, Yogyakarta, tidak jauh dari Pasar Prawirotaman sekitar 2 km dari Beteng Timur Jogja.
Meski warungnya sederhana, reputasinya melekat karena kualitas sajian yang konsisten sepanjang puluhan tahun; bahkan mantan Presiden Soeharto dan keluarga Keraton Jogja pernah sering datang mencicipi bakmi rebus khas di sini.
- Lokasi & Jam buka: Jalan Atmosukarto No. 91, buka malam (17.00–23.00 WIB)
- Menu utama: Bakmi Jawa rebus/goreng, dilengkapi telur bebek & suwiran ayam kampung.
- Harga: Kisaran Rp 10.000–20.000 per mangkuk
5. Warung Bu Ageng

Warung Bu Ageng didirikan pada Desember 2011 oleh seniman Butet Kertaradjasa bersama istrinya, Rulyani Isfihana, yang kemudian dikenal sebagai “Bu Ageng”.
Terletak di Jalan Tirtodipuran No. 13, Mantrijeron, Yogyakarta, warung ini berada dekat kawasan Prawirotaman, Alun-Alun Kidul, Keraton, dan Malioboro—sekitar 5–6 km dari Tugu Jogja—dapat ditempuh sekitar 15 menit dari pusat kota.
Bangunannya bergaya joglo tradisional semi out‑door dengan pilar kayu, kursi dan meja kayu, serta “Wall of Fame” yang menampilkan potret tokoh seni dan politik—menciptakan nuansa hangat dan autentik ala rumah Jawa.
- Lokasi & Jam buka: Terletak di kawasan wisata Malioboro/sekitar, buka rata-rata pukul 09.00–21.00 (jam umum warung kaki lima).
- Menu utama: Nasi liwet, gudeg, brongkos, sayur lodeh.
- Harga: ±Rp 15.000–30.000 per porsi
6. Gudeg Pedes Mbah Jo

Gudeg Pedes Mbah Jo berdiri di Jalan Affandi, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta — di sebelah timur Jembatan Merah Gejayan.
Warung ini terkenal dengan inovasinya menghadirkan gudeg khas Jogja yang bukan hanya terasa manis, melainkan juga pedas, cocok bagi yang ingin sensasi berbeda dari gudeg konvensional.
Gudeg disajikan lengkap dengan nasi, areh santan, sambal krecek pedas, plus variasi lauk seperti tahu, tempe, ceker, telur bebek, ayam, ati ampela, oseng kikil, dan rendang jengkol.
Semua itu dimasak dengan bumbu berempah, menghasilkan cita rasa gurih-pedas yang khas dan membuat banyak orang ketagihan.
- Lokasi & Jam buka: Beberapa cabang di Jogja (biasanya buka pagi–siang, misal 08.00–15.00 WIB).
- Menu utama: Gudeg yang ditambahkan cabai, lebih pedas; disajikan dengan ayam, telur, sambal goreng.
- Harga: Mulai dari Rp 15.000 per porsi
7. Roka Ramen

Roka Ramen didirikan oleh pasangan suami-istri Rendy Ekaputra dan Diana Anggriani pada Oktober 2022, berlokasi di Jalan Sidokabul No. 8, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Berada di halaman rumah pribadinya—meskipun terlihat sederhana—tempat ini cukup luas dengan area outdoor, toilet, musala, dan tempat parkir, menciptakan suasana homey yang nyaman dan unik khas kota pelajar.
Kuah ramen diracik dengan proses matang yaitu kaldu direbus 8 jam, tare (saus) dimatangkan selama 24 jam, dan telur ramen (ajitama) direndam dalam bumbu marinasi selama 48 jam, menghasilkan citarasa gurih-krimi yang kuat dan mendalam.
- Lokasi & Jam buka: Jalan Sidokabul No. 8, Umbulharjo; buka siang-malam (11.00–21.00 WIB)
- Menu utama: Ramen Jepang (Kimura Shoyu), gyoza, corn ribs.
- Harga: Mulai Rp 28.000 per mangkuk ramen