Pameran UMKM Sekati #5 Digelar 4-9 Oktober 2025, Beragam Produk Lokal Unggulan
HAIJOGJA.COM — Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Yogyakarta kembali menggelar pameran SEKATI #5 dan Dekranasda Fest 2025.
Agenda tahunan ini berlangsung di Plaza Malioboro sepanjang 4-9 Oktober 2025.
Seperti namanya, pameran ini menghadirkan beragam produk lokal unggulan yang diproduksi oleh UMKM Kota Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menegaskan pentingnya ruang ekspresi sekaligus promosi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Maka dari itu, pihaknya memberikan dukungan melalui pameran UMKM ini.
“Semoga melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM semakin percaya diri dan masyarakat semakin bangga membeli serta menggunakan produk-produk lokal Yogyakarta,” terang Wawan dalam sambutannya, Sabtu, (4/10).
Rangkaian Pameran UMKM SEKATI #5 dan Dekranasda Fest 2025
Selama enam hari penyelenggaraan, pengunjung tidak hanya disuguhkan produk UMKM, tetapi juga dapat mengikuti berbagai kegiatan interaktif seperti lomba mewarnai, lomba transhow, lomba orasi, hingga lomba bercerita.
Pameran ini pun menjadikan Plaza Malioboro tak sekadar pusat belanja, tetapi juga ruang edukasi dan hiburan bagi masyarakat dan wisatawan.
Wawan berharap acara ini mampu memperkuat branding Kota Yogyakarta sebagai kota kreatif dan kota budaya, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai produk lokal.
“Dengan adanya acara ini, kita ingin membangun kesadaran kolektif bahwa mencintai produk lokal berarti turut menjaga keberlanjutan ekonomi keluarga, kota, bahkan bangsa,” katanya.
Tema “The Five Guardian” Angkat Semangat UMKM
Kepala Disperinkop UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto Raharjo menjelaskan bahwa SEKATI #5 tahun ini mengusung tema “The Five Guardian”.
Tema tersebut merepresentasikan semangat menjaga dan memperkuat keberlangsungan UMKM sebagai garda terdepan perekonomian lokal.
“Tema The Five Guardian membawa pesan Saatnya Belanja Produk Lokal. Ini bukan sekadar slogan, tetapi panggilan hati bagi kita semua untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi, menguatkan kebanggaan pada karya anak bangsa, serta memastikan kesejahteraan perajin dan pelaku UMKM kita,” tegasnya.
Gelaran ini diikuti 40 pelaku UMKM terkurasi, yang menampilkan produk-produk unggulan khas Yogyakarta, seperti batik, lurik, kerajinan perak, kayu, kulit, kriya kontemporer, hingga kuliner khas.
“Produk-produk tersebut dipilih melalui proses kurasi ketat, sehingga hanya UMKM dengan kualitas produk terbaik yang berhak tampil. Dengan begitu, acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang pameran, tetapi juga menjadi etalase kualitas dan identitas produk lokal Kota Yogyakarta,” imbuhnya.
Kampanye MAS JOS dan Pengelolaan Sampah UMKM
Selain fokus pada penguatan UMKM, Disperinkop UKM juga mengintegrasikan kampanye Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS) dalam kegiatan ini.
Sebanyak 40 Lodong Sisa Dapur (LOSIDA) dibagikan kepada para peserta UMKM untuk mendorong pengelolaan sampah organik dari kegiatan usaha mereka.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan sekaligus peduli lingkungan.
Antusiasme Pengunjung di Plaza Malioboro
Pameran UMKM Sekati #5 disambut antusias oleh masyarakat.
Salah satu pengunjung, Ratna, warga Kotabaru, mengaku terkesan dengan variasi produk dan suasana yang ditampilkan.
“Acara ini menarik sekali, produknya beragam dan kualitasnya bagus-bagus. Saya pribadi senang bisa belanja langsung produk UMKM lokal, apalagi ada kuliner khas yang jarang ditemui. Rasanya seperti wisata belanja dan budaya dalam satu tempat,” ujarnya.