HAIJOGJA.COM – Stasiun Yogyakarta telah memulai penerapan sistem pembayaran non tunai menggunakan kartu uang elektronik untuk layanan parkir mulai tanggal 1 September 2023.

Manajemen area parkir stasiun ini dikelola oleh PT Reska Multi Usaha, yang merupakan anak perusahaan dari KAI (Kereta Api Indonesia).

Sistem pembayaran non tunai yang diterapkan di Stasiun Yogyakarta melibatkan kartu uang elektronik dari beberapa bank terkemuka, seperti e-Money (Mandiri), Flazz (BCA), TapCash (BNI), BRIZZI (BRI), dan KMT Commuterline. Kartu uang elektronik ini dapat digunakan untuk parkir kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor.

Franoto Wibowo, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, mengatakan bahwa sistem pembayaran tanpa uang tunai ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kemudahan kepada pelanggan.

“Penumpang tidak perlu repot mencari karcis parkir saat mau keluar, dan bisa menghindari denda karena karcis parkir hilang, dengan sistem cashless ini,” katanya Sabtu (2/9/2023).

Ia juga mengatakan bahwa penggunaan kartu uang elektronik ini dapat mengurangi kesalahan manusia dalam hal perhitungan uang kembalian yang mungkin terjadi. Penumpang akan mendapatkan struk sebagai bukti potongan saldo kartu uang elektronik sesuai dengan tarif parkir yang berlaku setelah melakukan tap.

Franoto menambahkan bahwa penerapan parkir tanpa uang tunai di Stasiun Yogyakarta tidak menemui masalah besar pada hari pertama, baik dari sisi sistem maupun dari sisi masyarakat yang ingin menggunakan layanan parkir.

“Kami mengimbau para pelanggan yang ingin menggunakan layanan parkir di Stasiun Yogyakarta untuk menyiapkan kartu uang elektronik dan memastikan saldonya cukup saat mau keluar parkir,” ujarnya.

Selain di Stasiun Yogyakarta, sistem pembayaran tanpa uang tunai untuk layanan parkir juga diterapkan di stasiun-stasiun lain, seperti Stasiun Semarang Tawang, Surabaya Gubeng, Stasiun Kiaracondong, dan sebagainya.