Polisi Bongkar Sindikat Bobol Rekening Dormant Bank BUMN, Rp204 Miliar Disita
HAIJOGJA.COM — Kasus pembobolan rekening dormant di salah satu bank BUMN wilayah Jawa Barat berhasil diungkap polisi.
Dari hasil penggerebekan, aparat menyita uang tunai sebesar Rp204 miliar.
Barang bukti uang dipamerkan dalam konferensi pers Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri pada Rabu (27/8/2025).
Tumpukan uang dalam pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu terlihat menggunung di depan meja bersama sejumlah barang bukti digital.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf menjelaskan, sindikat ini mulai beraksi sejak Juni 2025.
Modus yang digunakan yakni dengan menemui Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank di Jawa Barat sambil mengaku sebagai anggota Satgas Perampasan Aset dari sebuah kementerian.
“Jaringan sindikat pembobol bank yang mengaku sebagai Satgas Perampasan Aset melakukan pertemuan dengan Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank yang ada di Jawa Barat untuk merencanakan pemindahan dana pada rekening dormant,” kata Helfi dalam jumpa pers di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025).
Dalam pertemuan itu, sindikat meminta KCP untuk menyerahkan user ID aplikasi Core Banking System milik teller.
Ancaman pembunuhan terhadap korban dan keluarganya turut dilontarkan bila permintaan tidak dipenuhi.
“Jaringan sindikat pembobol bank selaku tim eksekutor memaksa kepala cabang menyerahkan user ID aplikasi Core Banking Sistem milik teller dan kepala cabang apabila tidak mau melaksanakan akan terancam keselamatan kepala cabang tersebut beserta seluruh keluarganya,” jelas Helfi.
Kepala cabang akhirnya sepakat dengan sindikat untuk meretas dana dalam rekening dormant yang menjadi target.
“Barang bukti yang sudah kita sita yang pertama uang sejumlah Rp 204 miliar, 22 unit handphone, satu buah hard disk eksternal, dua buah DVR CCTV, satu unit PC dan satu buah notebook,” ungkapnya.
Dalam perkara ini, polisi menangkap sembilan orang pelaku.
Dua di antaranya terlibat dalam perencanaan penculikan dan pembunuhan kepala cabang salah satu bank BUMN, Ilham Pradipta (37).